Part 8

473 30 0
                                    

Jangan lupa vote💙

Setelah menyelesaikan makan malam bersama ibu, mereka kembali kekamar. Didalam kamar ini Ainun membuka percakapan mereka

"Jeff, kamu nggak marah kita nggak jadi berkunjung ke Amerika?" tanya Ainun yang mengubah posisinya menghadap ke arah Jeffry yang sedang terlentang dan menutup matanya

"Gak sayang" jawab Jeffry yang enggan membuka matanya

"Yakin gak marah?" tanya Ainun memastikan apa yang ia dengar

"Iya" ucap Jeffry

Ainun tak kehabisan cara ia kemudian berbalik badan dan hanya bergumam
"Iya artinya marah, mana singkat lagi jawabnya"

Jeffry yang mendengar Ainun yang bergumam lagi berbalik badan ia kemudian berkata dan mendekatkan tubuhnya pada Ainun dan memeluk Ainun
"Aku gak lagi marah sayang"

"Sekarang tidur ya, ini udah larut. Besok kita akan sibuk memilih rumah baru kita" sambung Jeffry

Ainun langsung dibuat kaget dengan pernyataan Jeffry barusan ia memilih berbalik badan dan menatap sang suami
"Hah, kenapa baru sekarang kamu kasih tahu aku. Uang tabunganku mungkin gak akan cukup untuk membeli perabotan rumah"

"Sayang.. semua kebutuhan rumah, kebutuhan kamu, masa depan anak-anak kita nanti itu akan jadi tanggung jawabku. Aku punya banyak tabungan sayang" jawab Jeffy melepaskan pelukannya dan mengelus pucuk rambut Ainun

"Aku juga mau bantu kamu dengan uang tabungannku" ucapnya yang menatap wajah suaminya yang sedang mengelus rambutnya dengan lembut

"Biar aku saja yang akan memenuhi kebutuhan kita. Uangmu pakai saja untuk membeli apapun yang kamu inginkan, aku juga akan transfer uang bulanan besok ke rekeningmu" balas Jeffry yang kemudian mencium pucuk rambut istrinya

"Aku sudah menyiapkan ini sebelum kita memutuskan untuk menikah. Aku tidak ingin tinggal dirumahku maupun dirumahmu. Aku ingin kita tinggal dirumah kita sendiri" jelas Jeffy

"Iya deh. Kalo itu maumu" jawabnya dengan pasrah

"Inun" panggil Jeffry

"Hmmm"

"Kamu siap kan meninggalkan pekerjaanmu dan mengurus anak kita jika suatu hari nanti kita dianugrahi momongan?" tanya Jeffry pada Ainun

"Tanpa kamu minta pun, aku akan melepaskan pekerjaanku demi anak kita. Aku gak akan sewa jasa babysiter, aku akan benar-benar mengurus anak kita tanpa bantuan siapapun" tutur Ainun

"Makasih sayang. Sudah berusaha jadi ibu yang baik untuk calon anak-anak kita" sambil mencium pucuk rambutnya

"I Love You, Inunku"

"Love you too, Jeffyku"

"Sekarang tidur ya" ucap Jeffry pada Ainun dan semakin mengeratkan pelukannya

******

Sinar Matahari pagi ini mencoba masuk kedalam celah-celah jendela kamar sepasang suami istri ini. Tapi terhalang oleh tirai yang menutup seutuhnya jendela itu.

"Selamat pagi Inunku, istriku sayang" ucap seseorang dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Pagi juga Jeffyku" balasnya dengan matanya yang masih tertutup

"Jeff, jam berapa sekarang?" tanya Ainun

Jeffry kemudian meraih ponselnya diatas nakas dan melihat jam
"Jam 8 ayy"

"Yahh, kesiangan dong" gerutu Ainun kemudian bangkit dari ranjangnya dan kemudian merapikan rambut

"Aku kasihan ngebangunin kamu yang sangat terlelap" balas Jeffry

Ainun ( SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang