Part 24

340 16 0
                                    

Jangan lupa vote💕

Tepat sebulan setelah ia melahirkan malaikat kecilnya dan Jeffry ia benar-benar mengurus putrinya tanpa bantuan jasa babysiter, ia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk mengurus segala keperluan Rania sedangkan Jeffry ia mulai menjalankan beberapa proyek pekerjaan yang baru.

Hari ini diadakn acara akikah Rania Lily dan Tian datang khusus dari kalimantan demi Rania dengan membawa juga putra mereka Deffano yang sekarang Berusia 2 tahun dan disana juga hadir calon pasangan yang akan menikah pada 3 bulan yang akan datang

Acara hari ini memang sangat khitmat mengundang beberapa teman dan juga rekan kerja Jeffry

Ainun, Rania dan Jeffry mengenakan pakain dengan warna senada semakin menambah kesan harmonis keluarga ini

"Cantik bangat sih ponakan mami Lily" ucap Lily yang tengah menggendong Rania

"Cantikan ibunya kali" sahut Ainun yang sedang sibuk merias wajahnya dengan make up

"Nggak, cantikan juga Rania" timpal Lily

Dari arah pintu kamar Dea masuk
"Nak, acaranya sebentar lagi di mulai" ucap Dea

"Iya bu, ini juga hampir selesai dandannya" sahut Ainun

"Iyaiyaa, ibu tunggu diluar"

"Iya Bu"

Setelah selesai Ainun dan Lily membawa Rania keluar untuk dilihat para tamu dan juga sekaligus memulai acara Aqiqah pagi ini

********

K

eesokan harinya Jeffry kembali bekerja setelah hampir sebulan memilih untuk bekerja dari rumah dan hanya pergi ke kantor jika keadaan mendesak saja.

Waktu menunjukan pukul 23:00 Rania yang seharusnya tidur nyatanya ia rewel sejak sejam yang lalu, Ainun sudah mencoba berbagai macam cara untuk menenangkan putrinya hasilnya Nihil

Ia menggendong Rania yang tampak menangis sambil berjalan bolak-balik didepan ranjangnya

"Nak, apa yang sakit? Kenapa kamu nangis terus?" ucap Ainun sambil membawa Rania kepelukannya

"Popok udah diganti, Asi udah. Rania mau apa sayang?" tanya Ainun polos pada Bayinyaa

"Sayang, telfon Ayah aja ya"

Ainun berjalan mendekati nakas untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Jeffry, beberapa menit tidak ada jawaban hingga panggilan ketiga diangkatnya

"Halo, Jeff kamu dimana?" tanya Ainun yang terdengar cemas

"Aku dikantor. Tadi ke toilet sebentar jadi gak kedengaran bunyi telphon" 

"Rania kena..?" tanyanya yang langsung dipotong oleh Ainun

"Kamu pulang sekarang ya, udah sejam nih Rania rewel" jawab Ainun

"Iya, aku akan segera pulang. Kamu jangan cemas ya" ucap Jeffry yang langsung bersiap-siap pulang

"Iya Jeff, kamu hati-hati ya nyetirnya" ucapnya yang kemudian mematikan ponselnya dan membuangnya asal keranjang dan memilih lebih fokus ke rania

"Rania sayang, anak bunda yang baik jangan rewel ya bunda takut loh nak lihat kamu nangis gini" ucapnya yang kemudian mencium wajah mungil Rania

Dalam perjalanan pulang pikiran Jeffry selalu pada Rania dan Ainun. Akhir-akhir ini kedua perempuan itu telah menambah warna dalam hidupnya dia akan merasa sedih jika salah satu dari mereka sedih.

Ainun ( SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang