Part 9

418 28 0
                                    

Jangan lupa vote💕

Malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk Ainun ia kembali dihadapkan pada drama yang diciptakan mamanya Jeffry tepat pukul 20:00 semua sudah berada dimeja makan dan satu persatu mereka sibuk menyuapi makanan kemulut mereka.

"Mah, pah Jeffy sudah beli rumah baru. Kami memutuskan untuk tidak tinggal dirumah mama ataupun di rumah ibu"

"Bagus nak, papa setuju dengan pilihanmu. Lebih cepat lebih baik toh kamu juga kan sudah berkeluarga" sambung Willi

"Gak bisa, rumah ini terlalu besar untuk Fiona, mama dan papa tinggali Jeff. Kalian bisa tinggal disini. Mama gak mau jauh-jauh dari kamu apalagi menitipkanmu padanya" sambil menunjuk kearah Ainun "mama gak yakin dia bisa ngurus kamu dengan baik"

William yang seakan gerah dengan tingkah sang istri langsung membuka suaranya

"Mah, Jeffy itu sudah menikah dia bukan Jeffy anak bujang kita. Sekarang dia punya tanggung jawab. Stop berkelakuan kekanak-kanakan begini, malu sama umur"

"Terlepas dari keinginan mama, keputusan Jeffy sudah final. Dan untuk kekhawatiran mama yang tak berdasar itu salah besar. Ainun adalah wanita yang mampu mengurusi Jeffy dengan baik mah. Dia istriku, jadi tolong jangan tuduh dia tuduhan seperti itu" protesnya pada Wina lalu meninggalkan meja makan.

Ainun hanya bisa mengikuti sang suami.
Disamping itu Willi selalu menasehati istrinya untuk menerima semua pilihan anaknya

"Mah, terima saja pilihan anakkmu, Ainun itu sangat mencintai putra kita. Dari pada seseorang yang mengaku mencintai Jeffry ujung-ujungnya mengkhianatinya" jelas Willi "Siapa namanya aku lupa?"

"Kak Stevani pah" jawab Fiona

"Iya dia. Mereka sama-sama baik dan cerdas tapi kan Jeffy menjatuhkan pilihannya pada Ainun. Jadi kita harus menghargai keputusannya mah Artinya Jeffry sudah melupakan Stevani" tegas william

"Pokoknya mama tetap belum setuju Ainun jadi istri Jeffy" cetus Wina dengan wajah cemberut

"Apasih yang kurang dari Ainun? Baik iya, cerdas sudah pasti" tanya William sambil melepaskan kedua sendok yang ia pegang

"Pokoknya mama tetap gak suka dia jadi istri Jeffy" jawab Wina dengan raut wajahnya yang menahan emosi

"Aku setuju mah, aku juga gak suka sama kak Ainun" timpal Fiona

"Jaga bicaramu Fio, dia itu kakak iparmu!" desak William pada anaknya

Setelah makan malam itu, Ainun memutuskan untuk berdiam diri di balkon kamarnya, Jeffry yang melihat Ainun duduk langsung menghampirinya

"Inun sayang, jangan dimasukin kehati ya kata mama"

"Iya Jeff, aku tahu. Aku bukan menantu idaman mama kamu. Aku tahu Jeff..hikss" kata Ainun dengan air mata yang mulai bercucuran dan suara yang sesegukan

Jeffry kemudian menyulurkan tangannya untuk membantu Ainun berdiri dari posisinya yang duduk

Ia kemudian membawa Ainun dalam pelukannya disandarkan kepala Ainun didada bidangnya dan dibisikkan kata-kata penenang

"Besok kita pindah kerumah baru kita, sekarang gak usah nangis lagi yah bantuin aku ngepacking beberapa barang penting" bujuk Jeffy pada istrinya

"Kamu yakin pindah secepat ini?" tanya Ainun yang kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke wajah Jeffry

"Iya aku yakin, semakin lama kita tinggal dirumahku semakin lama pula kamu tersiksa dengan kata-kata sadis mama" ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Inun.

Ainun ( SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang