Part 45

1K 27 0
                                    

Sebulan sudah waktu yang diberikan Stevani pada Jeffry ia memanfaatkan waktu itu dengan baik bersama Istri dan Anaknya.

Malam ini bisa jadi malam terkahir untuk bersama keluarga kecilnya dan beberapa hari lagi akan ada sosok mereka dalam hidupnya

Ainun mengambil alih mengemas pakaian Jeffry dan membiarkannya bermain dengan si kecil Rania yang semakin hari makin aktif. Ia kemudian bertanya pada Jeffry sambil memasukan sisa pakaian

"Sayang kira-kira berapa lama kamu nginep di Bali?"

"Semingguan mungkin" jawab Jeffry yang asik bermain dengan Rania di samping Ainun

"Gak biasanya kamu bawah baju sebanyak ini" selidik Ainun pada sang suami

Jeffry hanya diam tanpa membalas pernyataan Ainun.

Selama ini Ainun mencoba menapik perasaan curiganya, ia meyakinkan dirinya sendiri Jeffry sangat mencintainya namun semakin kesini perasaannya semakin mengatakan ada yang janggal.

"Jeff" panggil Ainun sambil menatap kearah Jeffry dan Rania

"Kenapa sayang?" tanya Jeffry yang enggan menatapnya

"Gak jadi" jawab Ainun yang kembali mengatur pakaian yang sempat teracak

"Inun, kenapa?" tanya Jeffry yang kemudian mendekat kearah Ainun dan membawa Rania juga

"Gapapa, manggil doang"

"Bunda besok ayah transfer uang bulanan ya" ucap Jeffry sambil mengeluskan tangan mungil Rania di pipi Ainun

Ainun langsung membantah maksud dari omongan Jeffry
"Aku gak bermaksud untuk itu"

"Iya aku tahu, aku pengen transfernya lebih awal dari waktu yang biasa" balas Jeffry

"Dua bulan lagi ulang tahun Rania ke satu tahun, kamu pengen kita buat pesta atau gimana?" tanya Jeffry pads Ainun yang telah selesai menyelesaikan urusannya

"Sebisa kamu aja Jeff, kami berdua hanya bisa menyesuaikan dengan jadwalmu" balas Ainun yang berbalik kearah suara Jeffry

"Yaudah, karna ini ulang tahun pertamanya gimana kalau kita ngerayainnya di Bali? Kamu setuju kan?" tanya Jeffry pada Ainun yang tengah berdiri menatapnya

"Ide yang bagus ayah Jeff" ucap Ainun lalu tersenyum manis pada Jeffry kemudian mengambil Rania yang merengek minta dipeluk Ainun

Setelah mengucapkan kata-kata yang tak mungkin bisa ia tepati ia hanya diam dan membatin
"Ainun maafkan aku yang telah mengkhianati janji kita, aku bahkan jauh lebih buruk dari penjahat," batin Jeffry "Rania, jika kamu besar nanti tolong jangan benci sikap Ayah yang telah menyakitimu dan bundamu. Maafkan Ayah sayang"

"Jeff, kenapa kamu diam aja? Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya Ainun yang tengah duduk di sofa mini sambil menyusui Rania

"Nggak sayang, Aku bersyukur aja Allah SWT telah menitipkan kedua malaikat ini disampingku, menemaniku sampai saat ini" jawab Jeffry yang juva duduk disamping Ainun

"Iya Jeff, aku juga kadang berpikir Tuhan sangat baik dengan memberikan kalian berdua dihidupku ini. Lengkap sudah kebahagianku" balas Ainun sambil menitihkan air matanya terbawa suasana malam ini.

Malam ini rasanya begitu sesak, perasaan trauma akan pengkinatan itu telah mendominan walau sebisa mungkin menghadirkan aura positif.

Jeffry yang mendengar suara isakan Ainun

"Kamu kenapa menangis?" tanya Jeffry sambil memegang bahu Ainun

"Rasanya akhir-akhir ini aku selalu takut Jeff" ucap Ainun lalu bangkit dari sofa dan membaringkan Rania di ranjang

Ainun ( SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang