Bagian 12 : Memulai perjalanan

43 5 1
                                    

Seorang gadis dan tiga pemuda serta seorang Elf yang terbang mengiringi langkah mereka, sedang tertawa bersama. Di bahu mereka tergantung sebuah tas yang berisikan persediaan makanan mereka.

"Apa kau yakin ini jalannya?" tanya Everyia.

"Tentu saja. Aku tidak mungkin salah, aku sudah sangat hafal dengan jalan menuju Kota Azery," jawab Jefri.

"Ya ya ya. Kau memang sangat hafal, kau kan sangat sering ke sana," ucap Tice.

"Iya lah. Di sana aku akan memperkenalkan seseorang pada kalian semua," ucap Jefri sambil tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum? Semakin jelek saja," ejek Daniel membuat Tice langsung tertawa.

Everyia menatap Samuel. "Apakah masih jauh?"

"Sebentar lagi kita akan sampai, tenang saja," ucap Samuel.

"Jangan berbohong! Hawa panas belum terasa, pasti Kota Azery masih jauh. Aku ingin beristirahat saja!" protes Daniel sambil bersandar di sebuah pohon besar.

"Aku juga merasa lelah, sebaiknya kita istirahat dulu," ajak Everyia.

"Baiklah. Kita akan beristirahat, tapi tidak boleh lama, karena kudengar Kota Azery tidak suka tamu yang datang saat malam hari," ucap Samuel.

"Kenapa?" tanya keempatnya bersamaan.

"Nanti saja." Samuel menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon besar kemudian menutup matanya.

"Jangan sampai ketiduran yah," ucap Tice mengingatkan. Samuel dan yang lainnya hanya berdehem.

***

"Semuanya bangun!" teriak seorang pemuda berjubah coklat sambil mengguncangkan tubuh teman-temannya dan seorang Elf.

"Ada apa?" tanya Everyia yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Ini sudah sore, kita harus segera sampai ke Kota Azery sebelum malam! Cepat bangun!" tegas Samuel.

"Apa! Sudah sore! Cepat bangunkan yang lain." Samuel mengangguk kemudian membangunkan Daniel dan Jefri.

Tice yang mendengar kebisingan langsung terbangun dan terbang di samping Everyia. "Kenapa?"

"Ini sudah sore!"

"Apa! Cepat bangunkan mereka!" ucap Tice panik.

"Hey kalian berdua, cepat bangun ini sudah sore. Kita harus segera sampai di Kota Azery!" ucap Samuel sambil mengguncang tubuh dua pemuda yang masih terlelap itu.

Samuel mulai merasa kesal, dia mengambil sebuah botol yang ada di dalam tasnya. Dia membuka tutup botol itu kemudian langsung menyiramkannya ke wajah Daniel dan Jefri. Keduanya langsung terbangun dengan rasa kaget masih menyelimuti keduanya.

"Kenapa kamu menyiram kami! Kami ini bukan tanaman yang harus di siram!" protes keduanya bersamaan.

"Maaf. Makanya kalau sedang dalam perjalanan tidak boleh tidur terlalu lelap! Lihatlah sekarang, sekarang sudah sore sedangkan Kota Azery masih sangat jauh," ucap Samuel.

"Hah! Benarkah! Berarti kita harus cepat melanjutkan perjalanan," ucap Daniel hendak terbang, tapi di tahan Jefri.

"Percuma kita melanjutkan perjalanan, ini sudah sore. Kita tidak bisa sampai di Kota Azery dengan cepat walaupun dengan terbang," jelas Jefri membuat Daniel kembali mendaratkan kakinya.

"Apakah tidak ada cara lain agar kita bisa sampai di Kota Azery dengan cepat?" tanya Everyia.

"Ada!" ucap Daniel dan Jefri.

EVERYIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang