Esoknya. Aku kembali berjalan-jalan di taman. Eitt tapi kali ini beda. Aku membawa sepeda ku hehe... sudah lama aku ingin belajar naik sepeda. Sepeda usang hadiah dari almarhum ayahku ini, akhirnya aku keluarkan dari bagasi. Cukup berdebu, tapi masih mulus. Warnanya pun juga tak pudar. Masih berwarna peach seperti warna kesukaanku.
Tapi siapa yang akan mengajariku naik sepeda.........😕
Ibu? Aku tak ingin menyusahkan ibu lagi hanya untuk bisa naik sepeda. Kakak? Sejak kapan aku punya kakak:") Adik? Sama seperti kakak, aku ini anak tunggal. Paman, Bibi, teman, siapa pun? Aku tidak punya. Aku hanya punya ibu di dunia ini. Hahhhh~ jadi bagaimana aku mau belajar naik sepeda...
Lalu terlintas seseorang di kepalaku. Harusnya sih namanya yang terlintas, tapi karena aku tak tau namanya, jadi wajahnya saja.
Iya. Laki-laki yang aku temui kemarin. Aku bisa minta tolong padanya kan..?
Aku lalu menggiring sepeda ku ke tempat aku bertemu dengannya kemarin. Aku berdoa dalam hati. Semoga orang itu ada disana agar aku bisa belajar naik sepeda sebelum aku tak bisa naik sepeda selama-lamanya.
Dan doa ku...
Terkabul.
Anak laki-laki itu berada persis di tempatnya kemarin. Duduk celingukan mencari sesuatu dengan wajah tampannya yang kelelahan. Kali ini dia membawa air mineralnya sendiri. Padahal aku bawa dua botol air mineral... tak apa lah.
Aku lalu kembali menghampirinya dengan senyum.
"Wah.. kita ketemu lagi.." ucapnya membalas senyumku.
"Iya.. " ucapku singkat karena jujur, aku bingung mau berkata apa.
"Kamu mau naik sepeda?"
"Iya.."
"Emm.. gimana kalo kita sama-sama, atau lomba gitu,," ucapnya mengajak. Bersepeda? Lomba? Mengayuh sepeda saja aku tidak tahu.
"Emm.. tapi.. aku.. belum bisa naik.. sepeda....." ucapku jujur. Laki-laki di depanku terdiam sejenak. Pasti dia tengah mengejekku dalam hati, karena sudah besar begini, belum bisa naik sepeda:")
"Oohh.. yaudah. Kalau begitu, mau aku ajarin?" Um? Di luar perkiraanku ternyata.
"Mau mau!!" Ucapku antusias. Akhirnya aku punya jawaban atas pertanyaan di otakku beberapa menit lalu. Yang mengajariku naik sepeda adalah orang pemilik senyum terindah di depanku ini.
Dan akhirnya aku tau satu hal..
Jatuh dari sepeda dan kembali bangkit adalah hal yang menyakitkan tapi juga menyenangkan sekali...
~🍑~
KAMU SEDANG MEMBACA
my peach bike [End]
Short Story'Tentang dia yang membuatku rajin bersepeda setiap pagi..' Tiap chapter -500 word Don't forget vote and coment.. Author nunggu apresiasi dari kalian semua.. (First Up : 020920) (Last Up : 221020)