05🍑

51 3 1
                                    

Esoknya lagi. Aku kembali pamit dari rumah sambil menggiring sepedaku. Sesekali aku menaikinya. Lalu tak lama menggiringnya kembali. Berjalan ke suatu tempat dimana tempat itu yang selalu aku kunjungi setiap pagi dalam dua hari berturut-turut.

Dan kini aku sampai. Satu hal yang berbeda. Dia tak ada disana dengan senyuman indahnya. Dia tak ada disana dengan wajah kelelahan dan  matanya yang terus mengitari taman. Dia tak ada disana dengan sepedanya yang biasa terparkir di sampingnya.



















Dia tidak ada disana.


























Aku bahkan berfikir, apa ini bukan tempat biasa ia duduk? Tapi sayangnya itu lah tempatnya. Dekat dengan bunga bougenville pink yang semakin memperindahnya bila ia duduk disana. Tapi kemana ia sekarang?

Aku mengerutkan alisku. Mencari seseorang dengan eye smile nya bila ia tersenyum. Mencari sosok itu ke segala pelosok taman.

Dan aku tak menemukannya. Aku lalu memarkirkan sepeda ku di tempat ia biasa duduk. Aku lalu pergi mencarinya sambil berjalan. Berkeliling taman yang cukup luas itu. Aku bahkan bertanya kepada orang-orang disana seperti penjual asongan, orang-orang yang jogging, orang-orang yang bersepeda, namun hasilnya nihil. Mereka tak melihat seseorang dengan ciri-ciri yang telah aku sebutkan kepada mereka.















Orang tanpa nama itu pergi kemana...?





















Karena tak mendapatkan hasil, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Aku merasa sedih sekaligus kesal. Bahkan aku berfikir untuk meninggalkan sepeda ku saja disana. Namun aku teringat hanya itu peninggalan ayahku, dan lagi harganya pasti mahal, kalau aku berniat meninggalkannya disini dan tiba-tiba dicuri orang, aku pasti telah berbuat hal bodoh untuk yang ketiga kalinya.

Akhirnya aku kembali ke rumah sambil menggiring sepedaku dengan wajah murung dan lesu. Berharap esoknya dia akan ada disana dan menyambutku dengan senyuman indahnya.




Lagi.

~🍑~

Double up--

my peach bike [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang