Esoknya lagi dan lagi. Hari ke-empat dimana aku kembali menggiring sepedaku ke tempat yang sama seperti kemarin-kemarin.
Lagi-lagi nihil yang kudapatkan. Dia tak ada lagi disana dengan senyumannya. Entah dia pergi kemana.. aku lalu kembali mencarinya. Berdoa dalam hati agar aku kembali dipertemukan dengan laki-laki tanpa nama itu.
Namun kali ini Tuhan belum mengabulkan doa ku. Dia tetap tidak ada.
Hingga seminggu berlalu. Setiap hari. Setiap pagi. Aku selalu mendatangi tempat itu. Tempat yang sempat membuatku bahagia dan tempat yang telah membuatku murung kembali bila tak mendapati yang kucari disana.
Aku kembali menghela nafas. Ini sudah seminggu sejak dia tak lagi berkunjung dengan sepedanya. Jujur.. aku baru pertama kali merasakan perasaan ini. Perasaan yang mengganjal di hatimu bila dia tak ada di sampingmu. Kalau tidak salah nama perasaan itu adalah..
Rindu.
Aku rindu pada dia. Rindu pada seseorang yang hanya dua hari saja, sudah sangat aku ingat senyuman indahnya. Hanya dua hari saja, dia telah berhasil membuatku serindu ini. Rindu akan dia, yang bahkan namanya saja aku tidak tahu..
Berbagai pertanyaan 5W+1H timbul di otakku.
Apa yang dia lakukan kini? Siapa namanya? Kapan dia akan kesini lagi? Dimana dia kini? Kenapa dia tidak ada disini? Bagaimana agar aku bisa bertemu dengannya lagi?..
Dan masih banyak lagi pertanyaan secara random bergantian memenuhi kepalaku.
Dan kata dokter, ini lah yang semakin memperparah penyakitku. Aku lalu tersadar dan berusaha untuk tidak memikirkannya lagi. Aku harus berjuang untuk hidup ini. Jangan hanya dengan satu hal yang hilang, membuatku kini merasa drop.
Ayo!! Kita harus berjuang!!
Aku lalu menaiki sepedaku. Mengayuhnya dan mulai tenang dengan itu. Lalu aku menyadari sesuatu..
"Hey laki-laki tanpa nama.. aku sudah lumayan bisa bersepeda.. aku sudah jarang jatuh lagi.. kau yakin tidak mau melihatku lancar bersepeda begini... kalau kau ingin melihatku lancar bersepeda, atau mengajakku berlomba, aku akan menerimanya.. tapi kumohon kembalilah kesini.. aku rindu pada senyumanmu..."
Tanpa sadar pandanganku mulai buram akan air mata.. disertai dengan angin yang menghembus ke wajahku.
Kapan dia akan kembali..
~🍑~
KAMU SEDANG MEMBACA
my peach bike [End]
Short Story'Tentang dia yang membuatku rajin bersepeda setiap pagi..' Tiap chapter -500 word Don't forget vote and coment.. Author nunggu apresiasi dari kalian semua.. (First Up : 020920) (Last Up : 221020)