09🍑

32 2 0
                                    

Hari itu, aku dipenuhi rasa penyesalan yang besar. Karena bila di depannya, aku merasa aku lupa akan segalanya hingga lupa untuk menanyakan nama nya dan alasan ia setiap kali disana selalu celingukan.

Anaya bodoh. Sangat bodoh. Bodoh sekali.

Sangat sangat bodoh karena esoknya, saat aku pergi kesana, dia sudah tidak ada lagi.

Meninggalkan kembali tempat kosong dengan bougenville yang tampak semu bila ia tak ada.

Aku kembali murung dan lesu. Apa kah kesempatan itu hanya sekali?! Aghh!! Aku yang kesal lalu berniat untuk pulang dengan menaiki sepedaku.

Namun ada suatu hal yang terjadi hingga membuatku mengurungkan niat untuk segera pulang.

Aku melihat seseorang yang memakai kursi roda tengah kesusahan karena roda dari kursi rodanya itu terjebak di lumpur yang lengket.

Aku segera memarkirkan sepedaku dan berlari menuju gadis pemilik kursi roda itu. Membantunya mengeluarkan rodanya dari tumpukan lumpur dan mendorongnya jauh beberapa meter darisana.

"Disana memang seringkali ada lumpur lengket.. lain kali jangan kesitu lagi yah.." ucapku. Dan gadis imut itu tersenyum mengangguk.

Sebelum aku berbalik, berniat untuk pergi, dia lalu mengatakan sesuatu dengan suara kecilnya.

"Makasih ya kak.." ucapnya membuatku berbalik ke arahnya. Aku tersenyum dan akhirnya tidak jadi pulang. Daripada aku pulang dengan murung dan lesu, lebih baik aku menambah kawan baru agar aku bisa lebih bahagia hari ini.

~🍑~

my peach bike [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang