04🍑

39 3 0
                                    

Dengan tubuh lemah ini, akhirnya aku bisa mengayuh beberapa meter. Dan itu adalah kemajuan yang cukup pesat. Aku dan dia tersenyum bersamaan.

"Makasih yah.." ucapku. Dia membalas mengangguk dan tak lupa senyumannya yang membuat matanya juga ikut tersenyum.



"Ayo kita main sepeda sampai di ujung sana."

"Memangnya aku bisa?"

"Pasti bisa lah.. kan ada aku.." ucapnya percaya diri. Aku terkekeh mendengar kepedeannya. Aku mengangguk lalu mulai mengayuh sepeda ku dan dia menyusulku di sampingku.

Beberapa kali aku harus menyeimbangkan sepedaku karena aku seperti ingin tertarik gravitasi terus. Setiap aku mendarat di aspal, aku selalu tersenyum dan bangkit kembali walau jujur.. bagian yang selalu mendarat ini sakit sekali..




"Emm.. bagaimana bila bersepedanya sampai sini dulu. Kita istirahat..?" Ucapnya. Aku mengangguk karena aku memang sudah lelah. Kami lalu duduk di tepi taman dengan sepeda yang masing-masing berada di samping kami.

"Aku juga dulu seperti itu.. sering sekali jatuh.. tapi lama kelamaan, sudah jarang, dan malah tidak pernah lagi.." ungkapnya.

"Tidak pernah jatuh lagi??" Kagumku.

"Iya.. hmphh.. jika kau rajin belajar dan belajar dari kesalahan, kesalahan yang kau pernah perbuat itu tidak akan terjadi di masa selanjutnya.. sama seperti bersepeda.. jika kau hilangkan rasa takut jatuhmu, selalu fokus dengan yang di depanmu dan jangan melirik-lirik ke samping,,"

Aww kalimat yang terakhir itu sedikit... menyinggung:") akhirnya aku hanya terkekeh kecil.

"Kau pasti bisa jadi sepertiku. Tidak akan jatuh lagi ketika main sepeda." Ucapnya meyakinkan. Aku mengangguk. Dan mulai saat itu aku bertekad untuk jauh lebih baik lagi.



Aku lalu pamit pulang dan bodohnya lagi aku ini, untuk yang kedua kalinya, lupa menanyakan nama dan apa yang ia cari selama ini..

Hingga akhirnya aku terus melakukan hal sama seperti di chapter berikutnya..

~🍑~

my peach bike [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang