°°practice°°

502 67 2
                                    





Learn more, then you will have what they don't have.

*****************************************




Tzuyu dengan tergesa memasuki ruang meeting Thunder studio. Tadi setelah sampai di studio yejin langsung menyuruhnya ke ruang meeting, katanya itu perintah Tuan Oh.

Disinilah Tzuyu sekarang didepan pintu kaca tak tembus pandang sambil mengatur napas yang terengah-engah akibat berlari ke lantai 3,walau dia menggunakan lift tapi tetap saja dia harus berlari untuk mencapai pintu itu dengan cepat.

Huft,,,,Helaan napas terakhir Tzuyu terdengar. Tzuyu membuka pintu itu perlahan, jantungnya tak berhenti meronta kuat.Dia gugup menghadapi pimpinan studio dan beberapa orang penting lainya yang ikut berpartisipasi dalam  rapat untuk konser ini. Apalagi dia datang dalam keadaan terlambat.

Wahh Tzuyu  bisa membayangkan tatapan mematikan yang akan Tuan Oh layangkan padanya.Dan tatapan meremehkan dari jisoo,dan yang lainnya.

Tzuyu langsung membungkuk meminta maaf atas keterlambatannya.

"Joesonghabnida"suara Tzuyu bergetar saat seluruh mata tertuju padanya.

Tzuyu mengedarkan pandangannya pada kursi kebesaran Tuan Oh. Laki-laki itu seolah memberi intruksi untuk segera duduk pada Tzuyu.Tzuyu berjalan kikuk melewati orang dikursi dekat meja yang disusun membentuk persegi panjang itu.Kenapa pula mereka menatapnya dengan tatapan seperti itu, membuat Tzuyu makin gugup.

Tzuyu duduk disamping jisoo, wanita dingin itu hanya berdecak pelan lalu menyerahkan berkas tata panggung pada Tzuyu. Tzuyu menyambut berkas itu tanpa bertanya, dia terlalu malas melihat reaksi jisoo yang nantinya akan memelototinya.

Tzuyu duduk di ujung meja yang disusun seperti persegi panjang itu, sedangkan didepannya ada kursi Tuan Oh dan pimpinan lain. Tzuyu tak sadar jika ada 2 pasang mata yang memperhatikannya sedari tadi.

Tzuyu fokus pada penjelasan Tuan Oh mengenai konsep konser yang akan mereka adakan. Dilanjutkan oleh seorang laki-laki yang sepertinya Tzuyu kenal.

Ah Tzuyu sebenarnya tidak kenal dengan nya hanya saja mereka sudah pernah bertemu dua kali dan itu dalam  keadaan yang sangat disayangkan.

Mata Tzuyu bertemu dengan mata tajam pria itu. Entah Tzuyu salah lihat tapi yang pasti pria itu seperti tersenyum padanya disela kegiatannya menjelaskan tentang tema lukisan yang dia dan teamnya akan gunakan  untuk acara konser ini.

Bukan!!,

Ini bukan senyum manis yang memabukkan tapi senyum miring yang terlihat menjengkelkan dimata Tzuyu.

Tzuyu mengalihkan pandangan kearah lain. Semua kata-kata pria itu tak ada yang masuk ke telinganya. Dia lebih memilih melihat kearah sketsa panggung didepannya.

Setelah satu jam lebih Tzuyu mengikuti rapat yang begitu membosankan akhirnya dia bisa keluar dari ruangan itu, dan kembali ke dunianya, ruang dengan berbagai alat musik sudah menantinya sedari tadi. Menanti Tzuyu menggerakkan jari lincahnya diatas biola dan membiarkan nada indah itu menguap di atmosphere.

Tzuyu dan yang lainya dibagi dalam team. Meski seharusnya dia hanya bertugas dalam musik tapi karena ini adalah konser amal jadi acara ini harus mengeluarkan modal kecil dan untung besar agar uang hasilnya bisa diberikan pada pihak yang membutuhkan. Dan para petinggi juga tak perlu menyewa  staf dari luar jika perangkat didalam bisa digunakan akan untuk mengantikan kerja staff itu.

Love Me (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang