Biarkan sebentar saja aku meresapi rasa perih ini, tapi egoiskah bila aku juga ingin kau tetap disini.
................................................................................
Kerumunan orang memakai baju berwarna hitam , mengerumuni rumah Taehyung di Gangnam, manshion megah itu terlihat sangat pilu dengan suasana menyedihkan.
Bunga crysant disusun rapi di lorong menuju ruang tempat para tamu memberi penghormatan terakhir pada nenek kim. Taehyung, pemuda itu tampak berdiri dengan lesu, sesekali membungkuk kepada para tamu yang datang.
para kerabat dekat Taehyung memeluk tubuh rapuh itu erat, mencoba menguatkan Taehyung agar pria itu tak putus asa dalam menjalani hidupnya.
"Yang sabar ya Taehyung-ssi" Ucap sehun menepuk pundak Taehyung pelan. Mereka melewati Tzuyu sambil menyunggungkap senyum tegar. Jisoo juga memeluk Taehyung singkat, melihat hal itu Tzuyu hanya bisa bernapas lega. Cukup banyak yang masih peduli pada pria itu.
Setidaknya saat ini mereka masih setia menemani Taehyung, seperti jimin. Menurut Tzuyu kehadiran jimin sangat membantunya.
Jimin ikut menemani dari kemarin malam, sesaat setelah kematian nenek kim,jimin datang dengan wajah sedih yang kentara.
Dia sudah menganggap nenek kim sebagai neneknya,jadi dia pasti sama terpukul nya dengan Taehyung . Mengingat jimin yang memiliki moment yang cukup banyak bersama sang nenek. Jimin juga sering tidur di manshion ini saat masih sekolah dulu, liburan bersama sang nenek , tentunya juga dengan Taehyung. Tapi karena penyakit kanker otak yang diderita nenek 4 bulan belakangan membuat mereka harus rela berpisah dengan nenek kim untuk selamanya.
Jimin melayani para tamu dan menyajikan makanan mereka. Dahyun juga ikut menyusul pagi tadi, dia tau dari Tzuyu bahwa jimin ada disini. Makanya dia ikut menyusul.
Dia tidak tau jika pria pemilik Ferrari itu adalah teman jimin. Kebetulan yang su gtuh mengejutkan, ternyata Tzuyu yang tidak pulang semalaman di karenakan mengurusi pemakaman nenek kim. Nenek kim Taehyung.Semalam dia sangat cemas karena Tzuyu tidak pulang, pagi tadi Tzuyu menelponnya dan menyuruhnya menyusul.
Untung saja dia tau bahwa Tzuyu baik-baik saja.Tzuyu masih setia berdiri disamping Taehyung. Sesekali Tzuyu melirik wajah lesu tak bergairah Taehyung iba , mata sembab pria itu Terlihat kentara sekali.
Taehyung menatap para tamu yang sudah mulai sepi. Jam juga sudah menunjukkan angka 6 sore, dan dia bahkan belum makan apapun dari malam kemarin. Tapi rasa kape itu bahkan tak terasa . Yang ada hanya rasa perih dihulu hatinya, rasa takut yang dia ingin enyahkan itu sekarang menjadi nyata. Nenek nya telah meningalkanya, untuk selamanya. Kekuatannya untuk bertahan hidup telah kembali diambil oleh sang Maha Kuasa.rambut hitam Taehyung terlihat awut-awutan. Wajah kusut nya menandakan berapa terluka nya dia.
"Tae makanlah, ini aku buatkan sup "jimin datang dengan membawa nampan berisi berbagai makanan.
" Aku ingin sendiri jim, pergilah "dingin, wajah Taehyung terlihat sangat dingin. Hatinya seolah beku untuk melihat rasa khawatir sahabatnya. Wajah Taehyung masih stia menatap kearah figura sang nenek diantara susunan bunga crysant. Dia bersimpuh tepat dihadapan foto itu.
Tzuyu baru datang setelah menelpon tuan Oh , dia menelpon tuan Oh untuk meminta cuti 2 hari ini untuknya dan untuk Taehyung. Bersyukur tuan Oh paham bagaimana kondisi Taehyung dan tida menanyakan hal aneh pada Tzuyu tentang kenapa Tzuyu begitu ikut andil dalam masalah Taehyung.
"Tae makanlah" Tzuyu juga ikut mengambil alih namun ditangan jimin barangkali dia lebih memilih mendengarkan perkataannya.
"Pergilah! Aku mohon aku ingin sendiri! " Suara Taehyung naik satu oktaf. Tatapannya beralih tajam kearah jimin dan tzuyu.
Tzuyu menarik lengan jimin pelan keluar ruangan. Lalu memberi isyarat bahwa tae akan baik-baik saja. Jimin yang awalnya hendak protes kini memilih mengikuti intruksi Tzuyu.
"Nenek bilang aku harus bahagia kan? " Tangan taehyung mengelus lembut figura itu, memperlakukan seolah itu adalah wajah nyata nenek kim. "Bagaimna aku bisa bahagia saat kau sendiri adalah sumber kebahagiaan ku, katakan nek bagaimana aku bisa bahagia?" Isak itu terdengar pilu,mengema di ruangan dingin dan menyedihkan sore itu. Taehyung memeluk erat figura itu.mencoba meresapi rasa sesak yang seringkali singgah dihidupnya.jenapa tuhan tega sekali mengambil apa yang menjadi kekuatannya hidupnya. Tidak cukupkah bagi semesta ayahnya,ibunya saja dan sekarang neneknya .semesta terlalu serakah rupanya. Apa semesta ingin menguji pemuda itu. Menguji ketangguhannya .jika ia, cukup!, dia sudah kalah, jauh-jauh hari pun dia sudah kalah. Dia tidak sekuat itu untuk menghadapi kesulitannya ini. Tidak dia tidak setangguh itu.
"Tae , ayo makan kau pasti lapar kan"
".... "
"Tae, ku mohon jangan seperti ini. " Tzuyu duduk bersimpuh tepat didepan taehyung. Memandang pria itu pilu.
"Kau tidak paham zu"
"Aku paham! " Teriak Tzuyu keras sekali sampai mengema.
"Aku paham bagaimana rasanya jika berada di posisimu, aku juga pernah sehancur ini, aku pernah tae! " Wajah garang ditambah mata berkaca Tzuyu membuat atensi Taehyung beralih padanya.
"Kita hanya orang asing jadi Jagan berlagak sok peduli padaku ! " Taehyung menyalak tak kalah tajam. Kilatan marah itu tergambar jelas dibalik mata sembabnya.
"Ya, kita memang hanya orang asing, tapi apa salah jika orang asing sepertiku peduli padamu. Apa salah jika aku hanya berusaha menepati janji ku"
"Ku mohon jangan seperti, nenek akan sedih jika melihat kondisi mu seperti ini, kumohon " Suara Tzuyu sedikit melembut.
Tangan Tzuyu neraih wajah taehyung dan menuntunnya untuk menatap mata Tzuyu.
"Aku mohon" Lirih Tzuyu, Taehyung menatao lekat wajah lelah Tzuyu, kondisi Tzuyu tak jauh berbeda darinya. Mata sembab, rambut di kuncir sembarangan, mata panda yang sore ini terlihat jauh lebih jelas dari hari-hari sebelumnya.
Kenapa wanita ini begitu peduli padanya dan neneknya, kenapa Taehyung harus menunjukkan sisi lemah nya pada Tzuyu. Pertanyaan itu terus berputar dikepala Taehyung menyebaksn sensasi nyeri dan pening.
"Maaf kan aku zu, maaf kan aku karena egois " Lirih Taehyung akhirnya.
Im back😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me (Revisi)
AcakTzuyu tak ingin menikah. Dia tidak menyukai berbagi kehidupan dengan manusia asing. Di matanya hidup sendirian jauh lebih baik karena dia tak ingin di libatkan dalam banyak masalah rumit. Mungkin menikah,punya anak,punya suami yang mencintainya sep...