about you

415 69 4
                                    

Jika anda tidak memiliki perjuangan, maka anda tidak akan memiliki kekuatan


..................................................................................


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tzuyu berjalan dibelakang Taehyung, memerhatikan punggung kokoh yang ternyata rapuh itu, dia sedikit berempati melihat perjalanan hidup pria sok tegar itu.

Wajah sok tegar Taehyung mengingatkannya pada dirinya sendiri.Sikap mereka ternyata tak jauh berbeda, Sama-sama memiliki benteng pertahanan yang kuat, agar mereka tak menarik rasa iba dari lingkungan sekitar.

Tapi setelah fakta ini apakah Tzuyu tertarik dan memiliki iba pada Taehyung?, apakah dia juga berhak mengasihani saat dia juga layak untuk dikasihani?. Tzuyu mengentahkan pikiran itu lalu kembali fokus ke perjalanan. Enuju kamar nenek kim.

Senyum Taehyung terlihat sangat merekah saat dia bersama neneknya, tzuyu dapat melihat gairah hidup taehyung seperti kembali membuncah saat dia menghabiskan waktu bersama neneknya. Taehyung memiliki seorang penguat di hidupnya sedangkan dia tidak. Yziyy tersenyum miris mendapati fakta itu, ternyata tetap dialah yang paling miris disini. Lancang sekali dia tadi sempat menyamakan posisinya dengan posisi pemuda itu.

Setelah sampai di kamar VIP bernuansa putih kecoklatan itu, Tzuyu pamit pada nenek taehyung untuk segera pulang. Seharian dia hanya menemani sang nenek sambil sesekali memainkan biola didepan nenek kim. Katanya permainan khusus yang dimainkan hanay untuk nenek kim saja.

Taehyung tentu saja ikut menemaninya bersama nenek, hanya saja dia tak terlalu banyak bicara , Tzuyu juga tak ingin terlihat sok akrab dan sok memahami semua masalah taehyung walau dia sudah mendengar semuanya dari sang nenek.
Mereka hanya berbicara saat diperlukan saja, saling melempar kata saat nenek kim mengajak mereka bercanda.

"Zui, diantar tae ya? " Tanya nenek kim setelah tubuhnya dibaringkan di brankar lebar itu. Kasur yang terlihat mewah dan empuk itu sangat cocok dengan wajah anggun yang keriput namun nampak berkelas itu.

"Nenek berterimakasih untuk hari ini, jadi sebagai gantinya biarkan Tae yang mengantar, kau pasti lelah kan? "

Taehyung hanya menyimak, dia juga paham raut wajah lelah Tzuyu yang disembunyikannya dengan baik.

"Baiklah nek" Jawab Tzuyu lemah.

Taehyung ikut menyusul Tzuyu yang telah lebih dulu pamit pada nenek nya.

"Istirahatlah nek, nanti tae kembali lagi"

Taehyung mengecup pela pipi nenek kim lalu mengambil kunci mobilnya di nakas.

Nenek kim tersenyum senang melihat perkembangan interaksi Taehyung dan Tzuyu. Tak dipungkiri bahwa nenek kim berharap mereka lebih dekat lagi. Tapi dia tidak bisa memaksa, biarlah mereka yang menjalani sesuai alur yang telah ditetapkan.

"Terimakasih zui-ssi" Ucap Taehyung tulus , Tzuyu hanya mengangguk sekilas lalu keluar dari mobil tanpa menengok lagi ke arah Taehyung.

Dia tidak mempermasalahkan Taehyung memanggilnya dengan panggilan itu walau disini tidak ada nenek kim. Itu telah menjadi perintah mutlak bagi Tzuyu jadi dia akan bersikap biasa saat Taehyung memanggilnya dengan sebutan itu.

"Tzu, siapa pemilik Ferrari itu? " Dahyun bertanya antusias saat Tzuyu memasuki ruang tamu.

"Kau mengintip? "

Dahyun hanya mengangguk sambil tersenyum cerah, tzuyu bergidik melihat ekspresi dahyun yang seperti orang gila.

"Bukan siapa-siapa" Jawab Tzuyu ketus, jawabannya tidak salah kan Taehyung memang bukan siapa-siapa nya, dia hanya orang asing yang kisah hidupnya hampir sama mirisnya dengan kisah hidupnya. Dan selain itu tak ada apapun diantara mereka.

"Dia terlihat tampan meski aku melihatnya dari jarak beratus meter" Puji Dahyun berlebihan. Ah itu tidak berlebihan itu fakta, Taehyung memang tampan meski dilihat dari Namsan tower yang jaraknya berkilo-kilo meter dari apartemen ini.

Author berlebihan! 🤣🤣🤣

"Terserah aku mau mandi,minggir"Tzuyu mendorong tubuh Dahyun agar tidak menghalangi jalanya menuju kamar. Lebih baik dia mandi dan melepaskan lelah daripada membahas hal tidak penting seperti ketampanan Taehyung.

" Eiii, awas saja jika pria itu mengantar mu lagi, aku yakin dia pasti siapa-siapa "ejek Dahyun dia kembali ke aktivitas awalnya yaitu menonton televisi , menunggu Tzuyu selesai mandi dan setelah itu makan malam bersama.

****

Tzuyu menatap Dahyun yang sedang melahap makananya dengan kushyuk, tak seperti pagi tadi, saat ini mood Dahyun terlihat bagus.

Dia menyambut Tzuyu dengan ejekan yang menjengkelkan dan senyuman yang manis. Tzuyu terus memperhatikan sikap Dahyun, dia terlihat bahagia,dan tak segalau pagi tadi.

Tapi dia heran memangnya apa yang membuat Dahyun bisa secepat ini melupakan masalah itu.

Dia sangat paham karakter Dahyun,wanita seputih tahu itu pasti akan memakan waktu berhari-hari untuk kembali normal setelah di landa rasa sakit hati seperti kemarin.

"Dubu-ya, apa terjadi seuatu di Busan? "

"Hmmm? "

"Aku tanya apa terjadi sesuatu di Busan? , kau terlihat baik-baik saja setelah kejadian malam itu"

"Jimin minta maaf karena tak langsung menyusul ku malam itu, dia juga menjelaskan kalau si chaeyoung itu ternyata hanya teman lama yang terus menganggu nya, tapi selain hubungan sebagai teman ternyata chaeyoung itu menyukai jimin. Dia juga memiliki sebuah penyakit yang lumayan berisiko jika dia mendapat pukulan mental yang keras,makanya jimin tetap sabar menghadapi sikap chaeyoung yang menganggapnya sebagai pacar"

Tzuyu mangut-manggut mendengar penjelasan Dahyun. Dia juga ikut lega jika pria itu tak menyakiti sahabatnya dan lega melihat keadaan Dahyun tak se ngenes kemarin.

"Berapa hari lagi konser itu akan diselenggarakan? " Tanya Dahyun antusias dia berniat pergi bersama jimin ke konser itu.

"Empat hari lagi, aku tidak tau kau ternyata tertarik pada musik klasik "

"Jimin pernah bilang teman nya juga ikut berpartisipasi dalam konser ini"

Oh Tzuyu paham sekarang, pasti karena jimin Dahyun juga ikut-ikutan tertarik pada konser musik klasik. Biasanya Dahyun lebih tertarik pada Twice dan Bts .

Cinta memang bisa mengubah segalanya,
Dan Tzuyu tak suka itu.

"Oh ya! Siapa? " Dahyun mengedikkan bahunya, dia tidak pernah bertanya siapa nama teman nya itu.

Dia selalu tak fokus jika sedang berbicara dengan jimin karena jantung nya tak pernah bekerja secara normal jika dia sedang bersama jimin. Padahal dia telah bartahun-tahun bersama pria itu. Tapi rasa itu tetap tak pernah berubah.

*****

Holla!!

Author up ni, jangan lupa VOTMEN YA maaf chapter art banyak typo dan pendek, author nulis di angkringan jadi kurang nge feel aja, soalnya author lebih suka nulis dirumah tapi hari itu paket habis dan harus cari wifi gratis biar bisa up, 😭😭😭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Selamat membaca😘😘😘😘😘

Love Me (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang