Don't forget votmen
Tzuyu meringis merasakan sengatan matahari di kulitnya yang terekspos. Bangku dibawah pohon maple di tepi sungai Han ternyata tak cukup melindunginya dari panas yang menyengat.
Wajar saja cuaca sepanas ini posisi matahari tepat berada di atas kepala Tzuyu, dia merasa menyesal karena telah memutuskan ke sungai Han sesiang ini. Harusnya dia pergi ke caffe atau ke tempat yang lebih dingin. Meski begitu Tzuyu tetap duduk di bangku itu dengan sabar berharap panas ini segera berlalu.
Eskrim yang dipegang tzuyu dengan cepat meleleh untung dia memakannya, jadi eskrim itu tidak jatuh ke tanah dan terbuang sia-sia.
Mata Tzuyu memicing menyesuaikan penglihatannya ke arah air sungai yang tampak berkilau terkena sinar matahari.
Tidak seorang pun pengunjung disini.
Tentu saja tidak ada orang, cuaca sepanas ini hanya orang benar-benar tidak ada kerjaan yang mau berjemur dibawah terik matahari sungai Han.
Dan Tzuyu termasuk salah satu dari orang ter'gabut' saat ini."Cuaca nya panas lho Tzu" Tzuyu mendongak menatap pria berkaos coklat dan celana levis berwarna khaki selutut di depannya.
"Orang gila juga tau kalau cuaca panas"
Balas Tzuyu acuh, dia kembali memakan eskrimnya yang tinggal sedikit.Pria itu terkekeh ikut duduk disamping Tzuyu. Menatap Tzuyu lamat lalu mengalihkan pandangannya ke danau karena tidak tahan melihat wajah cantik Tzuyu yang membuat jantungnya berdetak tidak normal.
"Aku kira kamu langsung pulang setelah rapat selesai? "
Pria itu tetap menatap riak sungai Han yang tampak indah siang itu. Sebenarnya tiap hari juga indah, tapi kali ini berbeda, tzuyu ada disini makanya moment ini terlihat berkali lipat lebih indah dari biasanya.
"Sejak kapan anda memakai istilah aku-kamu? " Tanya Tzuyu sedikit menohokperasaan lawan bicaranya.
"Sejak hari ini Tzuyu"
Tzuyu memutar bola mata malas, dia sudah bahagia saat rapat tadi karena tidak diganggu oleh curut yang satu ini. Tapi pria ini sepertinya memang sudah ditakdirkan menganggu ketenangan hidupnya.
"Sehun-ssi, saya kira kita tidak akan pernah sedekat itu" Lagi-lagi perkataan tzuyu kembali mencubit perasaan sehun.
"Tidak apa kita bisa melakukannya secara perlahan"
Tzuyu benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa pria di sampingnya ini tahan mendengar penolakannya secara langsung.
Tzuyu diam, dia lebih memilih tidak menganggap kehadiran sehun di sampingnya. Dia lebih tertarik menatap pemandangan indah yang di suguhkan didepannya. Sehun juga diam dia memberi ruang pada Tzuyu untuk menikmati waktunya. Dia sadar kehadiran nya saja sudah membuat tzuyu tidak nyaman,dan Sehun tidak mau membuat Tzuyu lebih tidak nyaman lagi jika dia mengajaknya berbicara lebih lanjut.
Tzuyu bergerak hendak berdiri, Sehun yang awalnya tidak sadar pada perubahan wajah tzuyu, juga ikut mencari objek yang berhasil membuat Tzuyu terlihat panik.
Sehun juga ikut berdiri, tepat dibibir sungai ada seorang bocah perempuan berjongkok mencoba meraih sesuatu menggunakan sebuah ranting kayu.
"Menjauh dari bib-"Byur....
Teriakan Tzuyu tertahan saat tubuh anak itu tidak lagi berpijak pada daratan. Tzuyu panik dia berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan bocah kecil yang kira-kira berusia 5 tahun itu.
Byur.. Tubuh Sehun dengan cepat meluncur memasuki sungai, bocah itu pengap-pengap meminta pertolongan, posisi tubuh anak itu tidak terlalu jauh dari daratan tapi cukup menggunakan tenaga untuk mencapai tubuh mungil yang sepertinya telah kehabisan napas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me (Revisi)
LosoweTzuyu tak ingin menikah. Dia tidak menyukai berbagi kehidupan dengan manusia asing. Di matanya hidup sendirian jauh lebih baik karena dia tak ingin di libatkan dalam banyak masalah rumit. Mungkin menikah,punya anak,punya suami yang mencintainya sep...