14

3.1K 499 14
                                    

"Bri.. jangan diem aja.. g-gue jadi.. malu." Alana menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Lo serius na?"

Alana hanya mengangguk.

Brian tersenyum. Ia mengacak rambut Alana.

"Thankyou for confessing."

Alana menatap Brian.

"U-udah? I-itu aja..?"

Brian mengangguk.

"Alana, gue emang suka sama lo. Sayang bahkan."

"Tapi na, kalo kita mau pacaran, kita juga harus siap nikah. Well, emang masih jauh dan masih lama banget sih suatu pernikahan itu. But, gue gak suka pacaran buat sekedar have fun. Gue rasa lo paham maksud gue."













"Ai, sini nyebur." ajak Jisung yang sudah lebih dulu nyebur ke dalam kolam renang pribadi mereka.

"Gak mau ah.. dingin."

"Hey, berenang bagus tau buat ibu hamil."

Aileen tersenyum, "Udah lama gak hamil rasanya.. lucu aja.. Aku lagi-lagi harus bawa perut selama 9 bulan. Aku harus super hati-hati sama nyawa di dalam perutku ini."

Jisung mendekat ke Aileen yang sedang duduk di tepi kolam renang sambil menyelupkan kakinya ke dalam air.

"Gimana.. kalo baby-nya kembar lagi?" tanya Jisung.

"Aku pindahin baby nya ke perut kamu satu." canda Aileen.

"Ahahahhahahaha ngawur kamu."

Jisung tersenyum sembari mengenggam kedua tangan Aileen, "Semoga perempuan ya kali ini?"

"Kamu pengen banget ya anak perempuan?" tanya Aileen.

Jisung mengangguk, "Banget. Aku yakin anak-anak pasti bakal jaga adiknya nanti kayak harta karun kalo perempuan."

"Iyaa.. lucu ya mereka. Menghargai perempuan banget. Aku gak ngerti lagi kenapa mereka bisa sebegitu menghormati perempuan."

"Karena kamu, Ai."

"Aku?"

"Iya kamu. Mereka tuh sayang bangeeeettt sama kamu. Mereka tau perjuangan kamu sebagai perempuan gimana. Apalagi denger cerita aku waktu kamu lahiran, makin gak berani mereka macem-macem sama perempuan. Mereka gak akan sanggup ngecewain kamu kalo mereka juga ngerusak perempuan kayak aku."

"Loh kok gitu ngomongnya?"

"Jujur, aku gak mau kejadian kita waktu itu keulang sama mereka. Kita kan tau gimana susahnya buat bertahan waktu itu, Ai. Aku gak mau anak-anak aku ngerasain hal yang sama. Makanya aku selalu bilangin mereka buat think before you do. Jangan ngelakuin hal bodoh. Untungnya merekapun anak baik-baik."

Aileen mengusap rambut Jisung yang sudah setengah basah itu, "Good job, pah. Aku pengen anak-anak punya rasa tanggung jawab yang besar kayak kamu. Ajarin mereka terus ya?"

"Pasti."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












"Sadar juga dia." ucap Bian menanggapi Brian.

"Terus? Jadian dong lo?"

Brian tersenyum getir, ia menggeleng, "Sukses dulu lah baru mikirin pasangan hidup."

Bian mengangguk setuju, "Gue fokus buat bahagiain orangtua sama nyiapin masa depan."

"Emang gak ada yang menarik di mata lo Bi?"

Bian menggeleng, "Sama sekali."

Brian merangkul Bian. Ia menepuk-nepuk pundak kembarannya itu.

"Sebisa mungkin jangan kecewain orangtua. Terutama mama." ucap Brian.

YOUNG ENOUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang