Ketika akan pergi liburan, tiba-tiba ada kerjaan yang datang.. menyebalkan bukan?
Itu yang dirasakan Jisung dan keluarganya sekarang.
Tiba-tiba sekretarisnya—Jana—mengabarinya kalau klien yang waktu itu setuju untuk menandatangani kontrak dan ada yang ingin dibahas langsung dengan Jisung. Mau gak mau, Aileen dan anak-anaknya berangkat duluan dan Jisung akan menyusul nanti.
"Sung.. aku berangkat ya sama anak-anak."
Jisung mengangguk, ia memeluk Aileen erat, "Hati-hati. Secepatnya aku nyusul ya?"
Aileen mengangguk pasrah. Ia kesal. Tentu saja. Siapa yang tidak? Sudah senang akan liburan bersama namun—ah sudahlah.
📍Paris
Jisung memesan dua kamar. Untuk dia dan istrinya dan anak-anaknya.
"Mah, ada yang mau dibantuin gak?" tawar Bian.
"Enggak, sayang. Bawaan mama gak banyak kok."
Iya, Jisung memang melarang Aileen untuk membawa banyak barang karena katanya nanti belanja saja disini.
"Oke.. istirahat dulu deh ya mah?"
Aileen mengangguk setuju. Ia juga lelah sekali menggendong Brina seharian.
Aileen meletakkan Brina yang baru bangun di ranjang. Kemudian ia merapihkan segala barang-barangnya dan barang-barang Jisung tentunya.
Tak sengaja, Aileen menemukan selembar foto di koper Jisung. Itu foto pernikahan mereka dulu. Aileen tersenyum tatkala mengenang kembali masa-masa itu. Masa-masa yang berat namun juga membahagiakan. Masa-masa penuh pelajaran tentunya.
Selesai dengan barang-barangnya, Aileen merebahkan dirinya di samping Brina. Ia menatap Brina penuh kasih sayang. Buah hatinya itu cantik bukan main. Ia jadi khawatir jika nanti ketika Brina sudah besar, banyak lelaki yang memperebutinya.
"Udah besar nanti jangan kayak kak Bian ya kamu. Jangan irit ngomong. Mama rasa.. cuma kamu yang bisa menemani mama hingga akhir hayat mama nanti. Karena kakak-kakakmu pasti udah sibuk sama kehidupan rumah tangga mereka masing-masing."
Menurut Aileen, anak perempuan yang akan menaruh perhatian lebih kepada ibunya. Karena anak perempuan cenderung lebih tau cara menunjukkan rasa sayang dan perhatian kepada ibunya. Bukan berarti anak laki-laki tidak bisa seperti itu. Bukan. Hanya saja, anak laki-laki cenderung lebih cuek dan tidak peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG ENOUGH
Romance𝘈𝘵 𝘧𝘪𝘳𝘴𝘵, 𝘪𝘵 𝘸𝘢𝘴 𝘛𝘰𝘰 𝘠𝘰𝘶𝘯𝘨. 𝘉𝘶𝘵 𝘯𝘰𝘸, 𝘪𝘵 𝘪𝘴 𝘠𝘰𝘶𝘯𝘨 𝘌𝘯𝘰𝘶𝘨𝘩. Cover by @grapicvii