🦋Ch. 1

32.7K 1.1K 133
                                    

———

F R I E N D S

———
⚠️can you give me 100 stars? If u like my story ❤️

———⚠️can you give me 100 stars? If u like my story ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kapan baliknya?"

Gue mendongak untuk menatap Mark yang juga menatap gua. Dia tersenyum dan tangannya membenahi anak rambut gue.

"itu tergantung. Tapi kalau aku ada waktu, aku akan kesini lihat kamu."

Bibir gue melengkung kebawah karena sedih. Kak Mark harus ke kota lain untuk ikut acara kampus nya. Terlebih dia anak dance dan rapper yang paling diandalkan banget.

"Nara, ini gak lama. Cuma dua minggu kok."

"dua minggu tanpa kabar itu gak lama?"

Dia tertawa simpul. "iya maaf. Aku ga bisa melawan guru aku. Peraturan disana memang ketat. Aku juga usahain untuk kabarin kamu diwaktu istirahat. Hm?"

"janji tapi? Jangan bohong."

Gue memeluk pinggang kak Mark erat.

"sure, babe."

Untung orang tua gue lagi ga di rumah, jadi setidaknya gue sama kak Mark lebih leluasa ingin berduaan seperti ini.

Jaehyuk, saudara kembar gue juga lagi ga dirumah.

"cium,"

Gue kembali mendongak, membuat kak Mark langsung saja mengecup bibir gue lama.

Maklum gue jadi sedih begini. Lusa dia udah berangkat soalnya. Mana gue lagi dimasa bucinnya, dan malah ditinggal. Itu tuh, sumpah gue ga suka.

"bangun dulu sebentar, aku mau ambil hp di tas."

Gue bangun dari atas tubuhnya. Kak Mark lalu melangkah untuk mengambil ponselnya di dalam tas. Dia kembali dan duduk disamping gue.

Kak Mark masih mainin ponselnya, gue lihat sih di grup tim dance nya. Gue teralihkan karena ponsel gue juga bergetar.

Jeno anjing.
Mark kapan pergi? Mau minta hutang sama lo.

Gue langsung saja mematikan ponsel tanpa membalas pesan dari Jeno. Tu orang memang selalu menganggu waktu gue dengan Kak Mark.

"Nara, kayanya aku harus pergi sekarang."

"kenapa? Ih nanti dulu masih mau berduaan!" gue merengut dan menahan tangannya.

"ga bisa sayang. Lihat, dari kak Taeyong. Aku harus pergi, ini penting untuk tim aku."

Kak Mark masih menatap gue. Dia mencubit pipi gue karena wajah gue yang cemberut ini. "please? Babe? Aku tinggal dulu."

"....yaudah."

Gue melepas tangannya dan berdiri, membiarkan kak Mark yang siap - siap untuk pergi.

Gue membenahi kaca mata nya dan kita udah didepan pintu. Belum gue buka sih, ini masih didalam rumah.

"tapi, Mark. Kita udah 7 bulan pacaran, dan itu artinya udah lebih dari 100 hari."

Dia membasahi bibir bawahnya. "and, then?"

"kita— ga pernah berciuman."

Kak Mark berdeham. Dia menyibak rambut merah panjangnya dan kembali menatap atensi gue.

"dan, aku udah bilang kalau aku mengijinkan kamu untuk menyentuh payudara aku. Kamu boleh, aku ga marah."

"y-ya i know. I know, but aku menghormati privasi kamu. Dan, aku belum menginginkan itu."

Gue diam. Mark itu pernah tinggal di Kanada selama dia kecil hingga masuk Sekolah Menengah Pertama. Dan gue tahu banget gimana lingkungan disana. You know what i mean? Di Korea juga memang hampir sama seperti di barat. Tapi ya, tidak seratus persen.

"iya— aku makasih untuk itu, cuma, i just want, you doing kissing with me. Kissing, not just a kiss. Iam human to, and I have my hormones, so— oke jujur aku cemburu lihat temen - temen aku di sekolah yang udah skinship nya melebihi orang pacaran. H-hm ya, itu uneg - uneg dari aku."

Gue menunduk. Ga berani untuk melihat bagaimana ekspresi wajah dari Kak Mark.

Gue ga salah kan mengatakan hal yang jujur?

"makasih kamu udah berani jujur sama aku."

Mendengar itu gue mendongak. Tapi gue bisa salah fokus dengan kalung salib yang berada di dada nya. Gue hampir lupa kalau kak Mark ini sangat religius.

Gue mengangguk. "hm— y-ya. Aku cuma pengin kamu tahu itu. Yaudah, kamu boleh pergi, nanti kak Taeyong sama yang lain nungguin."

Tangan gue baru saja ingin membuka pintu untuknya, tapi dia menahan dan wajahnya mendekat, lalu bibir kami bertemu.

Kecupan lagi. Dia melepasnya dan menatap gue, tapi wajah kami masih sangat dekat.

"you say just not a kiss, but— kissing."

Gue hanya diam. Detik berikutnya, kak Mark kembali mencium gue, dan melumat bibir gue.

Gue? Speechless.

Kak Mark memeluk pinggang gue, dan satu tangannya menyentuh pipi juga rahang gue.

Gue memejamkan mata dan membalas ciumannya.

Ciuman pertama kami.

Klek.

Dug.

Gue menutup kembali pintu yang rasanya dibuka oleh seseorang. Gue ga peduli.

Sekarang posisi nya gue bersandar di pintu dan kak Mark masih mencium gue dengan lumatannya.

.

"anjing malah ciuman." —Jeno.












❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌❌

Second male, Mark Lee

Pemeran utama, Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemeran utama, Lee Jeno





***
Singkat penjelasan untuk book ini.
Jeno aku buat sosok laki - laki yang bertingkah manja ke Nara. Layaknya uke yang ingin dimanja oleh seme nya.

[✅]FRIENDS; LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang