Sebagian dari kita pernah merasa bahwa akan ada satu orang yang membuat kita merasa terus dimenangkan, padahal bukan tentang kemenangan yang layak untuk dibanggakan.
Terkadang, selalu aja ada ruang bagi satu orang untuk menerimanya kembali dan mengulang. Entah untuk alasan apa, mungkin karena hati selalu ingin pulang pada dia yang dijadikan tempat semesta kita berpusat. Hingga lupa, bagaimana jiwa yang tadinya berjuang
mati-matian pada hari-hari patah hati selama ia pernah menjadi kenang.Seseorang yang memperlakukanmu secara special pun ternyata mampu membuatmu telak dengan ucapan dan perlakuannya yang mengharuskanmu bertemu perpisahan dan merelakan tanpa kesepakatan.
Kita seperti kata rela yang pasrah berkali-kali dihujam dan diselamatkan pada satu orang yang sama tanpa balas.
_Healingbywriting
Akan ada satu orang yang membuatmu bingung
Bingung dengan ambisinya
Bingung dengan inginnya
Bingung dengan perjuangannya dan
Bingung dengan sikapnyaSetelah menjadi pemenang, nyatanya belum berhenti untuk berjuang. Diantara pilihan, kata harus menjadi awal untuk bertanya.
Seseorang yang membuat bingung, akan menghadirkan cemas yang tidak tau kapan akan berhenti untuk memikirkannya. Dengan melepaskan adalah cara membebaskan paling baik, karena untuk bersama tidak harus merasakan lelah yang tak tau kapan akan sudah. Bukannya menyerah, tapi berhenti untuk merasakan luka dan terus-menerus mendapatkan kalah.Kadang, kita juga pernah merasa bisa jadi orang hebat yang percaya satu manusia bisa berubah ketika di beri peluang lewat kesempatan, mampu membantunya untuk menuju satu frekuensi yang sama. Ngerasa bisa merubah satu manusia untuk bisa lebih baik, yang terkadang keyakinan yang dia berikan hanya untuk memenangkan hati saja. Nyatanya kita bukan penyihir, yang bisa bebas merubah satu manusia tanpa tau ini akan sia-sia.
Begitulah kadang kita, lebih nyaman dengan luka daripada melepaskan dan tumbuh di rumah yang baru. Rela biarin diri lelah setiap hari, tanpa sadar kita kehabisan energi karena harus terus berlari.
Boleh saja mencintai, tapi kita harus lebih cinta pada diri sendiri, mulai memperlambat langkah perlahan-lahan. Istirahat dari setiap hal yang tidak berhenti kita pastikan namun tidak mampu memberi pasti, karena seseorang yang mau seiring tidak perlu terus pergi dan kembali untuk terus memberi luka dan memperbaiki. Kita bukan menyerah, namun memang kita sudah kalah dengannya.
Berdamailah dengan diri sendiri dan keadaan yang sering kali kita semogakan.
Karena beberapa hal dalam hidup ada yang diluar kontrol kita, yang ngga mungkin selama dua puluh empat jam untuk kita pikirkan. Karena untuk bersama, tidak perlu merasa kelelahan sendirian.Perihal rasa, kita perlu menganalisa.
Kita perlu memperkuat iman.
Bahwa doa akan membawa kita ke tempat yang paling tenang.
Bahwa Tuhan, selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan kita inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing By Writing
Non-FictionDi Cetak Berisi 152 halaman dengan enam catatan perjalanan :( mengenali diri sendiri, peran hidup & meningkatkan diri, bakat & mimpi, cinta, komunikasikan setiap hal dan pola pikir). Penulis : Emmy Siska Judul Buku : Healing By Writing Ketebalan : 1...