02: Pembayar

261 131 19
                                        

Tak banyak masalah terkait bayi setelah tertidur semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak banyak masalah terkait bayi setelah tertidur semalam. Pagi hari terbangun, hanya menangis kecil. Atra telah membuat susu, juga memandikan, mengganti pakaian, dan popok. Dia memiliki adik yang berjarak cukup jauh sehingga memiliki bekal teori beserta sedikit praktek melakukannya.

"Temen-temen, kita perlu bicara." Atra mengangkat bayi yang telah cantik dan wangi ke gendongannya. "Siapa yang bakal gak sekolah buat jagain bayi hari ini?"

Satu detik lalu, Sadi menoreh perhatian penuh pada Atra, selayaknya tiga orang lain di apartemen. Barangkali ada urusan penting yang ada di sampaikan. Namun, begitu mendengar apa yang dikatakan Atra, dia pergi begitu saja.

"Oke, Sadi gak dihitung." Yaya mengangkat tangan setinggi pundak, kemudian dijatuhkan kasar.

"Kita harus mikir bener-bener. Jagain bayi bukan perkara mudah, apalagi sendirian," Raven menyahut.

"Emm ...." Den menatap dua rekan yang lebih tua darinya, bergantian. "Kayaknya aku out."

Atra memaksa senyum mengembang. Menunduk dan mencondongkan tubuh ke depan sebentar. Setuju dengan opini Den, lantas mempersilakannya berangkat sekolah.

Den semangat mengucap salam, sebelum menghilang di balik pintu.

"Kalo kalian milih gue, gue bakal main basket di halaman samping apartemen dan ninggalin bayi di ruang tengah." Raven segera mendahului saat Atra menatapnya sambil memperlihatkan tanda-tanda hendak bernegoisasi.

Nada dingin tanpa ekspresinya membuat Atra sedikit geram. Dia berusaha menahan diri agar tak memukul Raven, lebih memilih memikirkan nasib si bayi hari ini.

Tersisa Yaya. Dia tak terlihat keberatan, tetapi sepertinya masih mempertimbangkan beberapa hal—meski Atra dan Raven ragu apakah dia benar-benar berpikir atau tidak. Pasalnya, lelaki itu tipe orang yang berbuat sesuka hati.

Yakin akan keputusan sendiri, Yaya merentangkan dua tangan ke depan. Bersedia merawat bayi hari ini. Berpindah tangan dari Atra kepadanya, langsung terdengar tawa renyah begitu melihat raut kocak Yaya.

Atra menjelaskan tentang jam minum susu si bayi. Dengan dot berukuran dua oz, perlu diberikan satu hingga dua botol sekali minum. Pemberian sebanyak lima sampai enam kali sehari.

Atra juga mengingatkan tentang mengganti popok di siang hari. Terakhir, dia berpesan agar Yaya berhati-hati. Kemudian mengucap salam, lantas menepuk pundak Raven dan mengajaknya meninggalkan apartemen.

Sepuluh meter melangkah, Atra menengok ke belakang sambil melipat bibir. Perhatiannya pecah, kembali menatap depan, ketika Raven bertanya ada apa. "Gak ada." Padahal, dia memang terpikir sesuatu.

Atra khawatir, apakah Yaya dan si bayi akan baik-baik saja. Akan lebih aman bila dia yang merawatnya sendiri, tetapi itu mustahil. Mungkin tak apa bila hanya dua hari ini. Namun, bila harus sampai seterusnya, Atra tak akan sanggup.

ExcellentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang