1

40K 2.2K 45
                                    


Jian, laki laki kecil itu kini tengah memperhatikan langit senja yg begitu indah diruang rawat yg berubah menjadi kamar pribadinya. Semua barang yg dibutuhkannya ada dikamar tersebut. Namun tetap saja ia tak merasa nyaman seperti dirumah.

"Kak Leon ngapain ya sekarang?" Tanya jian dalam sunyi.

Kini ia bawa langkahnya ke kamar mandi, mengambil air wudhu dan melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Setelah melaksanakan shalat magrib, seorang perawat masuk ke ruangannya sambil membawa makan malam untuk jian.

"Kak vel!"

Yap, jian memanggilnya kakak karena suster itu kini menjadi suster pribadi jian. Menjadikan jian seperti adik kandungnya.

"Ya, kenapa?" Tanya suster bername tag velly itu.

"Hmm... Kak velly ada ngeliat kak leon ngga hari ini?" Yg dimaksud jian adalah Leon. Lelaki yg lebih tua 2 tahun darinya itu.

"Kakak sih ngga liat." Ujar velly sambil membersihkan piring makan jian.

Raut wajah jian seketika menjadi murung. Inilah yg tidak diinginkan velly. Jian akhir akhir ini sering sekali murung, dan jelas itu karena kakaknya.

"Ngga usah sedih, kan ada kak velly." Velly menepuk lembut punggung jian.

"Jian kangen sama kakak." Ungkap jian kepada velly.

Mata anak itu tampak berkaca kaca. Bagaimana tidak, disaat jian berjuang tak ada satupun yg mendampinginya. Tak ada yg peduli, menanyakan keadaanya, atau Untuk menyemangati jian.

"Kenapa sih jian? Ngga biasanya kamu nangis gini." Ucap velly lalu memeluk adiknya itu.

"Apa salah ya jian ngeharapin kakak datang dan nanyain kabar jian? Ngga salahkan kak?" Ujar jian sambil menatap velly yg juga sudah menitihkan air mata itu.

"Engga, ngga salah kok." Jawab velly, ia gelengkan kepalanya lalu kembali memeluk sosok lemah di depannya.

"Jian capek."


                                 🍁


Disisi lain, laki laki bernama leon itu kini tengah berkumpul bersama gengnya yg membuat leon benar benar jarang berada di rumah.
Jangan tanyakan dimana orang tua leon dan jian.

Orang tua mereka berpisah 5 tahun lalu, setelah perceraian itu tak ada satupun yg mau membawa jian ataupun leon. Mereka hanya meninggalkan sebuah rumah besar.

"Ngelamun aja bro!" Seorang laki laki bernama Nanda mendekat ke arah Leon yg tengah duduk diatas motor sportnya.

"Apa sih lo nan, sana sana pergi!" Usir leon.

"Idihh.. Gaya gayaan ngga mau cerita lagi." Ejek nanda pada leon.

"Emang ngga mau. Sana lo ah! Ganggu banget." Kesal leon.

"Iya iya, ya udah gua ke anak anak dulu." Nandapun meninggalkan leon dan kembali berkumpul dengan sekumpulan orang dengan motor sport yg berjajar itu.

Sedangkan leon,lelaki itu ntah apa yg ia pikirkan kini. Seperti ada yg mengganjal dipikirannya. Namun ia tak tau apa itu.

"Arghh! Terserahlah." Leonpun kembali bergabung dengan gengnya itu.

Aku Disini Kak! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang