12

12.6K 1.2K 33
                                    


Velly akhirnya memilih untuk kembali pulang untuk membicarakan hal penting ini kepada leon maupun jian. Hatinya benar-benar diuji kini. Disatu sisi ia jelas tidak mau melakukannya, namun disatu sisi ia juga tak mau mengecewakan kedua orang tuanya.

Sesampainya dirumah sakit...

Ceklek...

Saat membuka pintu, tampak leon yang tertidur disisi brankar jian. Keduanya sama sama tertidur. Ada perasaan lega dihati velly. Karena leon sudah mulai mau menerima jian dan Menemaninya saat jian down.

Velly yang tak mau mengganggupun memundurkan langkahnya. Dan mulai meninggalkan ruang itu. Tapi suara leon langsung menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"

Saat velly menoleh sosok itu sudah membuka matanya dan tengah menatapnya kini. Velly yang melihat itu langsung menyuruh leon untuk keluar.

"Kenapa sih?" Tanya leon kembali.

"Saya mau bicara empat mata sama kamu." Jawab velly dengan serius.

"Apa?!" Tanya leon ketus.

"Jangan disini. Sebentar." Velly lalu mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Assalamualaikum, ra." Panggilnya.

"Walaikumsalam, vel. Tumben nelpon."

"Hehehe, ngga kok. Ra,Kamu lagi ada pasien ngga?"

"Ngga, baru aja selesai. Kenapa emangnya?"

"Hmm, aku boleh minta tolong ngga?"
"Kalau aku bisa pasti aku bantu kok. Minta tolong apa?"

"Aku lagi ada urusan, tapi ngga enak ninggalin jian sendirian di ICU. Kamu bisa tolong jagain jian?" Tanya velly.

"Emang jian ICU Berapa?"

"ICU 4, ra."

"Oh.. Bisa kok. Aku ke sana sekarang ya?"

"Makasih ra."

Telepon itu lalu putus. Leon menatap velly aneh. Vellypun menyadari bahwa leon meihat keanehannya.

"Saya minta tolong temen saya buat jagain jian. Kasian dia sendiri."

Leonpun hanya mengagguk.

Setelah menunggu 5 menit, perempuan bernama Rara itu akhirnya sampai dan bertemu velly didepan ruang rawat jian.

"Ini kamarnyakan?" Tanya rara.

"Iya. Ra, tapi beneran kamu bisa?" Tanya velly lagi.

"Iya,tenang aja." Jawab rara dengan santai.

"Yaudah aku duluan ya."

Velly langsung menyentak tangan leon yang tampak melamun. Leonpun hanya bisa mengikuti kemana velly membawanya.

                                  🍁

Kini mereka sampai di danau tempat leon meluapkan kekesalannya kemarin. Ntah mengapa velly membawanya kemari, tapi dilihat dari raut wajahnya ada hal serius yang akan velly sampaikan.

"Kenapa sih bawa gua kesini? Penting banget kayaknya." Ujar leon.

"Iya, penting banget." Ucap velly.

"Kenapa?" Tanya leon lagi.

Velly menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan.

"Saya ngga bisa jaga jian lagi."

Leon hanya diam. Velly memperhatikan muka santai leon yang tampak tak terkejut atas apa yg terjadi.

Aku Disini Kak! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang