Kalau berkenan, kasih komentar dan vote ya. Terimakasih 🥰
—
Seperti hal-nya manusia, malaikatpun dapat kehilangan tenaga mereka. Meskipun tubuh mereka diciptakan dengan dan dari cahaya, apabila mereka terlalu banyak menggunakan kekuatan, merekapun akan kehilangan kedigdayaan. Namun sifat ini hanya berlaku pada malaikat dunia langit, sebab malaikat yang menghuni surga adalah yang paling sempurna dari golongan mereka. Kekuatan Yang Paling Tinggi menyusung mereka dengan begitu sempurna, sebab mereka harus selalu siap siaga kapanpun Kekuatan Yang Paling Tinggi memerintahkan mereka untuk melakukan tugas-tugas.
Saat ini, Haechan merupakan salah satu representasi malaikat dunia langit yang sedang kehabisan tenaganya. Jiwa malaikat tidak seharusnya berada dalam raga manusia yang sangat rentan akan gangguan, sebab jiwa dan raga malaikat adalah satu, cahaya itu sendiri. Haechan sudah terlalu lama tidak mendapatkan asupan cahaya dari Kerajaan, dan jiwanya terkungkung di dalam raga manusia yang sangat pengap bagi bangsa mereka.
Haechan duduk bersila di lantai, dengan sayap yang terkulai lemas di belakang tubuhnya, dengan tanpa satu helai benangpun yang melekat pada tubuhnya. Telapak tangan Haechan menyatu laksana sembah, bersimpuh di bawah atap rumahnya yang kecil.
Cahaya terus berdatangan dari jendela di sampingnya, satu-satunya tempat cahaya bisa masuk di rumah itu. Cahaya masuk ke dalam sayap-sayap dan kulit Haechan yang putih gading, memberikan kekuatan yang tak seberapa untuk dirinya. Di Kerajaan, Haechan hanya butuh sekitar lima belas menit untuk mengisi kembali jiwanya yang temaram. Namun cahaya di bumi begitu lemah, sehingga dia membutuhkan 48 jam untuk mengisi seperempat dari tenaganya.
Benar, Haechan sudah bersimpuh di sana selama hampir 48 jam—dua hari. Beberapa hari setelah perginya Jeno dan Jaemin.
Perlahan-lahan tubuh Haechan meredup, bersamaan dengan cahaya yang berhenti berdatangan. Hingga pada akhirnya, dia menyelesaikan kegiatan itu, diakhiri dengan tubuh telanjangnya yang terkulai lemas di lantai.
Napas Haechan terengah-engah, menyesuaikan jiwa malaikat yang kembali dalam raga manusia. Tak berapa lama setelah dia mendapatkan keseimbangan, Haechan berdiri dan kembali mengenakan pakaian putih yang dibawakan Baekhyun dari Kerajaan.
"Ini sudah beberapa Jam." Ucapnya, menoleh pada jendela di sampingnya yang gelap, sebab malam sudah datang.
Tok Tok Tok
Suara pintu diketuk membuatnya terkesiap, karena ia masih memasang indra malaikat pada telinganya, yang menyebabkan suara ketukan pintu itu terdengar seperti gempa bumi yang menghancurkan dunia manusia.
Dahi Haechan mengernyit, "Siapa itu?" Gumamnya, lalu menelesik di balik pintu melalui indra malaikatnya.
Matanya terbelalak, melambangkan keterkejutan dan kebingungan "Mark Hyung?!" Denga segera Haechan mengenakan pakaiannya dan membukakan pintu untuk Mark.
Dia memutar daun pintu, kepalanya menyembul dari sela-sela pintu yang tebuka "Mark Hyung? Ada apa?" Tanyanya.
Mark Tersenyum dan membuka pintu itu lebih lebar, membuat Haechan sedikit kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh tersungkur di hadapan Mark.
"Kau tidak menjawab telponku." Kata Mark sambil tersenyum.
Haechan kebngungan mencari alasan—tak terbiasa akan kebohongan. "Ya, benar a-aku tadi sedang tidur." Kata Haechan "Benar, aku sedang tidur." Gumamnya kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Guardian-[NOMIN] ✅
FanfictionTentang dia yang harus lahir untuk melindungi dunia para dewa dan manusia dari keruntuhan. Tentang dia yang hanya lahir dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk melindungi anak itu. Tentang dia, seseorang yang ditakdirkan menjadi penyelamat kehidupan...