DUA PULUH SEMBILAN

1.4K 220 22
                                    

Kalau berkenan, kasih komentar dan vote ya. Terimakasih 🥰


Johnny dan Renjun masih setia pada kuda-kuda mereka yang selalu siap siaga. Mereka menyatu bersama orang-orang pentagon yang saat ini beberapa dari mereka tengah mempersiapkan diri untuk berganti jadwal dengan petugas malam. Wajah Renjun yang terlalu oriental sebenernya tidak dapat menyatu bersama mereka, untuk itu dia meminjam wajah setiap orang yang lewat, menggantinya dengan berbagai wujud dan rupa.

Seperti saat ini, dia tengah mewujudkan diri dengan wajah dan tubuh seorang petugas keamanan. Kumis dan jambang tipis berada di sudut-sudut wajahnya, juga bercak kemerahan yang membuatnya tampak seperti udang rebus. Kepalanya hanya ditumbuhi sedikit rambut berwarna coklat gelap, dan hidungnya mancung bagaikan Pegunungan Himalaya. Lalu pada bagian tubuhnya, petugas keamanan ini memiliki bentuk yang sangat atletis, dengan bahu yang lebar dan panggul yang seimbang. Itu adalah Renjun yang sekarang, dan tampaknya menjadi wujud yang terakhir yang dipakainya, sebab saat ini mereka harus bergegas untuk bergerak.

Johnny dan Renjun berada di tempat yang tidak berjauhan. Mereka tidak pula berjalan beriringan, tetapi menyatu di dalam kerumuman itu dengan mata yang saling mengunci. Kerja Renjun tidak banyak, dia hanya berjalan-jalan di dalam Pentagon hingga waktunya tiba, dan menggunakan sihirnya apabila ada seseorang yang tampaknya mengenal orang yang ia serupai.

Sedangkan Johnny, dia jauh lebih pasif daripada Renjun. Jika tidak benar-benar dibutuhkan dia menyembunyikan diri di tempat-tempat di dalam Pentagon, seperti tangga darurat, toilet, ruang ganti dan sebagainya. Mereka saat ini tengah menjaga agar manusia di atas permukaan merasakan kegiatan mahadahsyat yang sedang terjadi di bawah mereka, dan menunggu sampai tanda-tanda di dalam buku takdir terjadi.

DUAR

Petir menyambar dengan dahsyatnya, menyambar bagian tengah Pentagon dan gardu listriknya sehingga seluruh listrik di daerah sekitar sana terpadam. Semuanya menjadi gelap, meskipun sinar matahari lamat-lamat masih menerangi dari luar jendela, keadaan di dalam Pentagon kini sangatlah suram.

"SEKARANG!" Teriak Renjun di dalam telepatinya kepada Johnny. Mereka saling berpandangan dan bergerak secepat mungkin di dalam kegelapan itu. Bergerak secepat mungkin sebelum litsrik kembali dinyalakan dan mereka kehilangan kesempatan untuk menuju ke lantai bagian bawah tempat Jaemin, Jisung, dan Bongshik masuk.

Mereka berlari terus menerus hingga akhirnya, jarak di antara mereka habis dan mereka bertemu di tangga darurat. Tanpa bicara apapun lagi, mereka segera turun melalui tangga dan menuju basement. Suara derap langkah kaki mereka memenuhi seluruh ruangan itu, membuatnya terasa sedikit berisik dan menyiksa.

Ketika akhirnya mereka sampai, kegelapan dan kesunyian menyambut, Johnny dengan segera membuat bola api dari tangannya sebagai penerangan. "Renjun, Jaemin masih belum sadar juga!" Seru Johnny.

"Dia akan sadar sebentar lagi, mereka tidak akan bisa melakukan itu tanpa Jaemin." Jawab Renjun tergesa-gesa "Mereka akan membuat Jaemin bangun bagaimanapun caranya."

Johnny celingak-celinguk memperhatikan situasi, kalau-kalau saja ada manusia yang berada di sana dan mungkin akan menghadang jalan mereka.

"Siapa di sana? Tunjukkan dirimu!" Dan benar saja, tiga orang petugas keamanan dengan seragam yang sama seperti Renjun meneriaki mereka dari kejauhan dan menyoroti mereka dengan lampu senter.

His Guardian-[NOMIN] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang