TUJUH

4.1K 493 76
                                    

Kalau berkenan, kasih komentar dan vote ya. Terimakasih 🥰


Suara dentingan logam beradu hebat. Ribuan malaikat prajurit sedang berlatih di lanang an luas di luar kerajaan langit, seperti biasanya. Pemimpin malaikat, Byun Baekhyun memantau jalannya latihan dari atas, melayang di atas mereka dengan sayap yang membentang lebar. Malaikat prajurit selalu melakukan latihan simulasi perang setiap bulan sabit tiba. Semua dilakukan atas perintah Baekhyu pemimpin mereka.

Setelah Olimpus terpecah-pecah karena konflik dalam, keadaan dunia tidak bisa dijamin aman. Dewa-dewa yang berselisih bisa mengumandangkan genderang perang kapan saja. Malaikat-malaikat ini adalah prajurit perang dari sang dewa petir―Zeus―dengan panglima perang pemimpin mereka sendiri.

Zeus memiliki terlalu banyak konflik dengan terlalu banyak makhluk yang ada di dunia ini, mulai dari dewa hingga makhluk dunia bawah. Banyak sekali yang menyimpan dendam padanya, banyak sekali yang berniat meruntuhkan kerajaan langit untuk mematikan kekuasan Zeus. Namun tak pernah sekalipun dunia langit dibuat takut, bahkan dalam keadaan terancampun tidak pernah. Terimakasih kepada Byun Baekhyun, keamanan dan pertahanan dunia langit tidak tertandingi. Siapapun yang berani mencoba, Baekhyun sendiri yang akan turun tangan dan mencabik-cabik mereka dengan tombaknya.

Bukan tanpa alasan, Zeus meninggalkan tahtanya di dunia langit semata-mata untuk menjaga dunia itu sendiri. Jika dia duduk bertahta di dunia langit, malaikat prajurit mungkin akan bekerja lebih keras dan melakukan simulasi perang setiap hari. Karenanyalah Zeus memilih tinggal di dunia lamanya, kerajaan Olimpus.

"KALIAN SEMUA BERHENTI!!!" Baekhyun berteriak dengan suara menggelegar dan membunyikan Gemshorn―alat musik tiup dari tanduk―menandakan bahwa simulasi harus dihentikan saat itu juga.

Baekhyun perlahan turun, bersamaan dengan kulitnya yang ditimpa sinar matahari.

"Siapa yang membuat strategi perang regu hitam?" tanya Baekhyun pada segerombol malaikat prajurit dengan zirah hitam.

"Saya panglima" Jawab seorang malaikat dengan perawakan tinggi dan kulit pucat.

"Jung Jaehyun?"

"Ya, benar panglima"

"Kau sengaja membuat strategi ini supaya regumu mati babak belur atau supaya dunia langit mengalami kejatuhan? Aku bertanya" ucap Baekhyun sinis. Dia memegang dagu Jaehyun dan mendekatkan wajahnya.

"Maaf panglima, saya melakukan kesalahan" Jaehyun menunduk dalam dan merasakan kengerian hebat. Posisinya sebagai pemimpin regu hitam bisa dengan mudah tergeser jika sudah begini.

"Permintaan maafmu tidak bisa membangkitan saudaramu yang mati di medan perang!" Baekhyun meninggikan suaranya.

"Ampuni saya yang mulia, saya bersumpah tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya" Jaehyun berlutut di kaki Baekhyun, sayapnya meringkih. Baekhyun ikut berlutut dan menyamakan posisinya dengan Jaehyun, mengangkat wajah pempin regu hitam itu dengan telunjuknya.

"Jika kau melanggar sumpah yang keluar dari bibirmu itu, katakan selamat tinggal pada kedua sayapmu Jung Jaehyun" Baekhyun mengetuk dahi Jaehyun dengan tombaknya.

"Pemimpin regu putih!"

"Lee Taeyong, panglima" sahut Taeyong dengan suara penuh tegas.

"Jika kau menggunakan strategi yang sama buruknya dengan hari ini, siapkanlah kata selamat tinggal untuk dunia langit" Taeyong menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya erat. Sama saja, kedua regu ini sama-sama tidak becus di mata Baekhyun.

His Guardian-[NOMIN] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang