MPF°38✓

2.5K 111 61
                                    

Welcome back to my story'
Sebelum kalian baca cerita ini kalian
harus vote terlebih dahulu baru
kalian baca ceritanya.
Part kali ini harus ekstra sabar dalam membaca karena bikin greget sendiri
Oke jangan banyak cincang langsung aja ke TKP.
Maaf kalau ada typo💢





Happy reading





Apakah masih bisa ku menebus semua kesalahan yang ku perbuat dulu?
Kevinputranathanio.




"Maafin Kevin dad, karena Kevin Dady harus kehilangan putri Dady." lirihnya lalu pergi dari sana.

Sedangkan di Amsterdam, seorang gadis duduk di balkon kamar dia menikmati suasana indah negara orang ini. Tanpa dia sadari sebulir air mata jatuh dia rindu keluarganya yang dulu, namun semua itu hanya khayalan semata. Jika dia kembali pasti cacian dan hinaan selalu dia dapatkan.

"Momy, Dady, Abang, Lia rindu kalian." lirihnya, "andai kejadian itu ga terjadi pasti Lia masih sama kalian"lanjutnya.

"Udah dek, ga usah sedih kan ada abang, Ega yang selalu nemenin kamu setiap saat" ucap seseorang yang membuat Lia terkejut.

Dengan cepat dia mengusap air matanya kasar, dia tidak ingin terlihat lemah di depan semua orang.

"Abang kapan datang?" tanyanya.

"Baru aja Dateng, oh iya di depan ada calon abang temui sana, temenin dia gak ada temen abang sama Ega mau keluar bentar." jelas Alta yang mendapat anggukan dari Nata.

Nata pun segera menemui seseorang di depan sana, dia sangat bahagia jika ada teman cewek di sini.

"Hay kak, udah lama ya?" tanya Nata.

"Oh, hai!, Kamu Lia?" Tanya cewek yang notabene adalah pacar Alta.

"Iya aku Lia, kakak siapa?" tanya Lia sambil menjulurkan tangannya.

"Aku Angel, pacar sekaligus tunangan Alta." Jawab Angel sambil membalas tangan Lia.

Seharian Lia dan Angel menghabiskan waktunya di apartemen, karena merasa bosan Lia mempunyai ide yang gemilang, dia ingin menghabiskan waktu dengan mengelilingi kota Amsterdam.

"Kak, jalan-jalan yuk, keliling sini aja." Ucap Lia.

Angel pun menimang-nimang terlebih dahulu, sebelum dia mengangguk. Dengan cepat Nata mengambil jaket, tas, lalu mereka turun kebawah untuk berjalan-jalan di sini seharian.

Indonesia 🇮🇩

Kevin duduk di balkon kamar, menatap langit yang sangat cerah itu. Hari ini, hari Minggu sudah tiga hari mereka di tinggalkan Nata untuk selamanya. Rasanya hampa, rumah yang awalnya ada keributan sekarang hanya ada keheningan. Adel sering menangis jika teringat Nata, ah bicara soal Nata dia jadi rindu adiknya itu. Apakah dia sudah bahagia sekarang?

"Princes, maafin abang karena, abang kamu harus pergi ninggalin kita semua." Lirih Kevin, "Andai abang dengerin kamu dulu, mungkin kamu ga akan pergi ninggalin kita." Lanjutnya.

"Kamu, bahagia ya di sana?" Tanya Kevin sambil mengusap foto dirinya dan Lia.

"Ketemu bidadari gak di sana?" Tanyanya sambil tersenyum kecut.

"Padahal ya dek, abang, Austin, Rio, Salma, Frisil, akan kasih kejutan buat kamu waktu kamu ulang tahun." ucapnya di iringi sebulir air mata, "tetapi, Allah lebih sayang sama kamu, dan kamu kasih kami semua kejutan yang gak kami inginkan." Lanjutnya.

Tanpa Kevin sadar, Abrar mendengar semua keluh kesahnya. Dia juga merasakan apa yang Kevin rasakan, sakit itulah yang menggambarkan suasana hatinya sekarang.

"Udah ga usah sedih, cuma buang-buang air mata aja kamu." Sindir Abrar, "apa dengan nangis, Lia bisa kembali?"lanjutnya sambil memegang bahu Kevin.

"Abang tau yang kamu rasain, abang juga ngerasain hal yang sama kaya kamu." Lirihnya sambil menatap langit.

"Besok ikut abang ke rumah Lia yang baru, mau kan?" Ajak Abrar yang mendapat anggukan dari Kevin.

Suasana di sana kembali hening, tak ada yang membuka suara antara Kevin ataupun Abrar mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Sampai akhirnya Kevin memecahkan keheningan tersebut.

"Abang baru pulang?"tanya Kevin mencairkan suasana.

"Bukan, tadi udah pulang cuma ke cafe bentar buat ketemu bang Raja." Jelas Abrar yang mendapat anggukan kepala.

Karena, dia merasa bosan menatap langit dia mengubah arah pandangnya dia menatap rumah pohon yang dia buat oleh Lia sewaktu kecil.

Dia benar-benar merindukan adik kesayangannya itu, namun Tuhan berkehendak lain. Dia lebih sayang Nata dari pada yang lain, "semoga bahagia Princes, Abang sayang kamu." Batin Kevin sambil tersenyum ke arah rumah pohon itu.

"Ya udah, abang ke kamar dulu ya jangan ngelamun sendiri." Pamit Abrar sambil menepuk bahu Kevin.

Saat baru saja Abrar keluar kamarnya dia bisa mendengar suara pecahan vas bunga, Adel sering seperti itu jika dia di biarkan sendirian dengan pikirannya yang melayang entah kemana.

"Nata gak mungkin pergi ninggalin Momy." Lirih Adel.

"Haha, Nata cuma tidur sebentar. Nata akan kembali kan dad?" Tanya Adel kepada deni.

Kevin sudah terbiasa dengan itu, Adel sangat sayang dan menjaga anak perempuan semata wayangnya itu. Hati Kevin seperti tercubit jika melihat kelakuan Adel yang selalu membuat yang lain sedih.

"Mom, udah ikhlasin Nata." Ucap Nanda dengan air mata yang keluar.

"Ikhlasin kamu bilang?" Bentak Adel yang membuat semua terkejut, "Azka, cari adik kamu sampai ketemu dan bawa dia kembali. Bilang ke dia kalau Momy merindukannya" lanjutnya.

Karena, Kevin tidak kuat mendengar itu semua akhirnya dia menutup kembali pintu kamarnya menguncinya rapat-rapat. Dia berjalan menuju kamar mandi tujuannya kali ini adalah menangis dalam diam.

Menurut Kevin menangis dalam diam adalah salah satu cara yang sangat menyenangkan. Selain tidak ada yang melihat dirinya menangis dia juga merasa bebannya sedikit ringan.

Di nyalakan air tersebut, lalu Kevin masuk kedalam batch up lalu duduk di bawah derasnya air itu turun. Ia menangis sesenggukan, dia merasa hancur melihat sang Momy tersiksa seperti itu.

"Kenapa kau ambil Lia tuhan!" Teriak Kevin.

"Kenapa harus Lia!"serunya dia menumpahkan semua bebannya, "kenapa gak gua aja, gua ikhlas jika harus pergi dari pada Lia."lanjutnya.

Kevin memegangi rambutnya, dia bingung harus bagaimana. Dirinya juga ga bisa membawa Lia kembali dalam keadaan hidup.

"Apakah dosa ku terlalu sulit untuk di maafkan tuhan?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Lebih baik Kevin yang pergi dari pada Nata tuhan!" lirihnya.

"Kevin mohon, Kevin ingin sekali Lia kembali tuhan. Kevin ga bisa lihat Momy kaya gitu terus." Ujarnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Setelah merasa bebannya sedikit ringan Kevin segera mandi dan berganti pakaian, dia merasa lelah dengan hari ini. Cukup kali ini saja dia harus kehilangan orang yang dia sayang, dia tidak mau itu terulang kembali.

Setelah selesai mengganti pakaian dia berjalan ke king size dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu memejamkan matanya. Rasa kantuk menyerangnya, membuat dia tertidur menghilangkan beban hidupnya.

"Semua penyesalan pasti datang di akhir, jika di awal bukan penyesalan namanya."
Ntsyrhm_






Gimana guys part kali ini?
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian di sini
Terima kasih buat yang udah baca dan vote.
See you next time guys
Stay safety and stay at home



Ntsyrhm_

MY POSESIF FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang