12. Gara-gara Bahasa Pelanet

1.2K 165 11
                                    

Up again!!

.
.
.
>>>>>

Kehirukpikukan kota sudah terasa di daerah perumahan rumah Xiao Zhan. Sepagi ini Xiao Zhan telah siap dengan sepeda biru kesayangannya yang diberi nama Yi karena itu hanya satu-satunya.

Dia hempaskan kakinya untuk menyambar pedal kuat-kuat. Senyumnya terpatri cantik digunakan untuk menyapa tetangga yang lewat. Sudah menjadi kebiasaannya menyapa tetangga sebagai aktivitas pagi, sedekah senyum katanya. Dia ingin menghilangkan masalah yang sudah berminggu-minggu yang lalu.

Sesampainya disekolah dia sudah disambut senyum klimis sampai ke kumis dari satpam penjaga sekolah. Kali Xiao Zhan akan membalasnya dengan anggukan. Anggap jika dia sedang mengabaikan penjaga gerbang karena kemarin terlambat sedikit disuruh push up. Kan keringetan Xiao Zhannya.

Xiao Zhan menepikan sepedanya dan tak lupa menstandar. Selepasnya dia berjalan menuju kelasnya, tentulah apa iya dia ke kantin. Nanti istirahat dong.


............
Di dalam kelasnya sudah ramai dengan mereka yang menggosip, mengumbar kemesraan mereka atau bahkan sedang menuntaskan pelajaran mereka yang tertunda. Alias mengerjakan pr di kelas.

Xiao Zhan duduk menaruh tasnya. Tidak lama ada dua gadis datang, yang satu rambut coklat gelap, panjang, berkulit putih dengan make up super tebal. Memakai parfum yang menyengat.

Xiao Zhan saja hampir muntah. Sedangkan yang lain rambut hitam tergerai panjang. Cantik. Tapi sayangnya seperti jalang jarang dibelai. Lihat saja kancing yang tidak terkancing memperlihatkan buah dada yang tidak terlalu besar.

"Yak!"

Sentakan itu membuat Xiao Zhan kaget. Untungnya dia sehat tidak memiliki riwayat jantung. Xiao Zhan kembali menata bukunya di meja. Namun gebrakan meja kali ini membuatnya harus menoleh.

"Ada apa?"

"Sombong kau Xiao Zhan."

"Terserah. Kalian ada urusan apa?"

"Kulihat kau dekat dengan Senior Wang. Bukan ada apa, Hanya saja tidak ada yang bisa mendekati bahkan berpegangan tangan dengannya. Apa kau pakai pelet?"

"Lancang. Untuk apa aku memeletnya."

"Buktinya dia begitu membelamu, dan lagi memperebutkanmu dengan Dong Yan. Yang benar saja."

Percakapan mereka tidak lepas dari pandangan seluruh kelas. Saat itu juga Xiao Zhan terlihat terpojok. Apalagi kedua gadis itu terus memberikan ocehan tidak berguna.

"Hah! Aku curiga. Kau sengaja ingin tenar,kan? Ingin terkenal karena dekat dengan Senior Wang?" saut Si rambut hitam.

"Halu yang berlebihan bisa mendapatkan senior Wang. Dasar Gay menjijikan."

Jleg!

Perkataan yang terakhir sangat menguji batinnya. Dari mana mereka tahu jika Xiao Zhan gay. Selama ini rahasia itu dijaganya dari banyak orang. Dia mencoba menenangkan pikirannya. Otaknya mengontrol agar tidak mengeluarkan liqued bening.

"Kenapa diam? Benar kau Gay?"

"Banyak yang melihat mu bergelagat bak banci yang sedang haus selakangan. Mencoba mendekati Senior Liu kemudian, apa sekarang? Senior Wang?"

BRAAKK!

Xiao Zhan marah. Kelas pun berubah mencekam. Dia menatap gadis itu nyalang. Xiao Zhan geram karena dibilang haus selakangan. Ingin rasanya mematahkan rahangnya. Namun sadar seluruh teman sekelasnya adalah orang yang mempunyai uang. Xiao Zhan bisa masuk ke SMA itu saja sudah syukur. Tangannya mengepal kuat menahan amarahnya.

[✅]NEEDED TIME {Yizhan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang