22. Terjebak Yang Kedua Kalinya

1.1K 140 21
                                    

Liat tuh.. Ototnya Wang Zoucheng as Jiang Wangyin. Hem A-cheng.








Sok baca

NEEDED TIME. 22
>>>>>

Yibo menunggu Xiao Zhan sepulang sekolah. Dia sudah siap dengan helm fullfacenya di parkiran motor. Sementara Xiao Zhan berjalan bertiga dengan temannya.

Terlihat berseri Wang Yibo menatap kekasihnya. Ya setelah menyatakan perasaan serta setelah mengambil hal yang berharga Xiao Zhan, hem Yibo menetapkan jika seratus persen Xiao Zhan miliknya. Tidak akan dia lepaskan kelinci buntalnya.

Derap langkah kaki pendek Xiao Zhan mendekatinya. Bukan untuk menghampiri Wang Yibo, tapi memang sepedanya ada di sebelah motor besar itu.

"Yak! Tunggu" Fu melihat ada Wang Yibo disana. Diapun menarik Dong Yan yang dengan bodohnya terus berjalan tanpa mengerti sikon.

"Apa?"

"Lihat. Tunggu sebentar." Fu menunjuk 2 orang di dekat parkiran.

"Aish.. Menyebalkan." Dong Yan mengerti yang diinginkn Fu adalah jangan menganggu mereka. Hem! Dong Yan merolling his eyes to them. Eoh.

Dong Yan tanpa henti melihat interaksi keduanya dari jarak jauh.

Di lain halnya Xiao Zhan yang terkejut melihat sepedanya berada di samping motor hitam Wang yibo.

"Gege."

"Hem. Ingin pulang bersama?"

Xiao Zhan menggaruk kepalanya. Jika dia pulang bersama dengan Wang Yibo bagaimana dengan sepedanya. Trus kalau menolak, apa Yibo akan marah? Xiao Zhan tidak bisa membuat orang marah terhadapnya. Sekalipun tidak kenal. Habit katanya. Harus baik sama orang, senyum indah. Dan berbuat baik pada semuanya. Kata sang penasihat agung Baba Xiao.

"Sepedaku?"

Xiao Zhan melihat Yibo terkikik. Dia menaikan alis kirinya. Meski tidak bisa. Heh.
Yibo memakai helmnya dan naik keatas kuda besi.

"Kau jalan didepan aku dibelakangmu."

Tanpa bas basi Yibo menyalakan motornya.
Sementara Xiao Zhan masih setia mematung.

"Ayo" Ajak Yibo cepat.
Karena Yibo tidak ingin Xiao Zhan pulang sendirian. Dia ingin terus menjaga Xiao Zhan. Apalagi setelah Xiao Zhan sudah berstatus kekasihnya.

Keprotektifan Yibo semakin meninggi. Beberapa hari ini dia akan setia menemani Xiao Zhan selama di sekolah. Takut-takut jika ada yang menjahilinya. Mengingat masih belum mereda tentang gosip murahan itu.

"Em baiklah." Xiao Zhan mulai memancal pedalnya dan berada di depan motor Wang Yibo. Mereka keluar dari area sekolah.

Dunia memang serasa milik berdua ketika sudah bersama dengan sang pujaan hati yang lainnya menyewa. Tidak terkecuali Dong Yan dan Fu, mereka tidak berhenti memerhatikan keduanya sampai hilang di balik tembok gerbang.

"Kau cemburu?"

"Apa kau bodoh? Tentu saja." Dong Yan mengeratkan pegangannya pada tali tasnya.

"Dong Yan, Dong Yan.. Sabar" Fu menepuk pundak sahabatnya.

"Lihat saja akan ku rebut dia."

"Yak"
Pletak!!! Fu yang mendengar kalimat tidak sehat untuk telinganya langsung menjitak kepala Dong Yan.

"Shit! Pulang sana." Dong Yan mengelus kepalanya yang sakit.

"Kau ingin kupotong milikmu, ha? Aku sudah gemas ingin menggantungnya di tiang bendera." Kata-kata Fu memang bercanda. Namun kadang perkataanya bisa menjadi kenyataan. Dong Yan tidak ingin kehilangan masa depannya untuk Xiao Zhan. Weih! Jitak juga.

[✅]NEEDED TIME {Yizhan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang