16. Pengakuan

997 151 23
                                    

Satu hal yang ingin ku curahkan
Jika kalian tidak ingin merasakan namanya dicampakan jangan membuat orang yang kalian sayang terluka
Sakit, dan ini sedang aku rasakan
@iko

💖💖💖💖

Hai hai hai.. Balik lagi hehehe. Mohon perhatian ada banyak typo..

Kui baca
.
.
.
.

>>>>>

Namun satu sentakan dibarengi remasan bokong pada dirinya dia mematung.

"HIYAAAAAAA"

Xiao Zhan memanas. Dia malu. Kakinya tidak sanggup berjalan lagi. Seluruh koridor sudah ramai dengan tawa menggema dengan menunjukkan jari pada dirinya.

.
.
.

Semua orang tertawa terbahak layaknya sedang melihat acara komedi. Xiao Zhan langsung mematung di tempat dengan pandangan kosong ke depan. Tangannya sudah mengepal keras untuk menahan agar air matanya tidak menetes.

Sebenarnya apa salah Xiao Zhan. Dia rasa selama ini dia tidak pernah sekalipun menganggu mereka. Kakinya tidak dapat dia gerakan. Melarikan diripun rasanya sulit. Semua orang menertawakan dirinya yang tiba-tiba saja menjadi bahan bullian.

"Wahh.. Ternyata kau cantik juga kalau dilihat dari dekat." seru salah seorang dari ketiga penganggu.

Xiao Zhan ingin menahan tetesan air bening, namun matanya memaksa agar mengeluarkannya. Dia menatap siswa didepannya. Dia ingin sekali menghabisinya.

"Apa? Jangan menangis. Manismu hilang nanti." siswa itu justru semakin gencar menggoda Xiao Zhan.

"Apa salahku padamu?" Suara Xiao Zhan sedikit bergetar.

"Ouuu.. Utuk utuk. Manisnya." siswa berambut klimis menoel ujung janggutnya.

Lagi-lagi mereka tertawa. Ketika Xiao Zhan hendak melangkah pergi tangannya di cekal kuat. Dia bisa merasakan jika mereka bertiga yang diketahui adik tingkatnya, tidak akan melepaskan dirinya.

"Ingin kemana? Disini saja."

"Menyingkir." Xiao Zhan menyentak tangannya tapi gagal.

Bugh!

Tiba-tiba saja dari belakang Xiao Zhan ada orang yang memukul wajah siswa yang menganggunya sampai hidungnya berdarah.

"Dong Yan?" pekik Xiao Zhan.

"Zhan.." Dong Yan memberikan seutas kertas putih bergaris yang bertuliskan. 'Aku Gay'. Kertas itu sedari tadi menempel di punggung Xiao Zhan.

"Sialan... Argg hidung ku."

"Itu balasannya untuk orang pecundang." Dong Yan menyentak. Matanya melotot horor.

"Dasar kalian Gay menjijikan."

"Kau yang menjijikan dasar penggoda ingusan."

Jadi ini alasan semua orang menertawakan Xiao Zhan mulai keluar dari kantin hingga koridor. Kini dia semakin takut apa yang akan terjadi selanjutnya.

[✅]NEEDED TIME {Yizhan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang