19. Salah Sasaran

1.1K 144 62
                                    


.
.
.
.
>>>>

12.33 siang

"Iya iya malam ini ku kerjakan. Kau diam saja! Wanita ular."

"Bajingan Sampah! Kau juga kubayar, jadi turuti saja."

"Aku juga ada pekerjaan lain. Jadi bersabarlah."

"Aku sangat tidak bisa sabar."

"Tck! Susah"

Dua orang, laki-laki dan perempuan sedang adu cekcok disuatu tempat seperti diskotik. Mereka berdua sedang merencanakan sesuatu. Kemudian orang laki-laki menelfon seseorang diseberang.

"Sudah! Kau puas"

"Heuh! Aku belum puas jika gay itu belum tersiksa."

"Dasar.."

🐰🐰🐰🐰🐰

Xiao Zhan baru saja membuka pintu kiosnya sepulang sekolah. Ya dia baru saja pulang sekolah bersama Wang Yibo. Karena Dong Yan meninggalkan dirinya. Sangat kurang ajar.

Tangan Xiao Zhan sibuk memutar kunci pada gembok besar. Kalian benar pintunya dikunci dengan gembok besar.

Belum juga terlepas ada seseorang pria yang datang. Dia membawa beberapa baju yang dia taruh di tas kain. Xiao Zha berfikir jika dia ingin memakai jasa laundrinya.

"Em.. Apa disini bisa laundri express?" tanya orang itu ramah.

"Iya."

"Aku ingin mencucinya disini. Aku membawa bajuku."

"O.. Iya silahkan. Maaf belum kubersihkan tempatnya. Jadi sedikit brantakan." Xiao Zhan menjelaskan sambil melepaskan gembok pada pintu.

Xiao Zhan menyuruh pria itu masuk. Slempang tas yang semula terpampang rapi dibahunya kini pindah ke kasur yang ada di kamar. Dia melemparnya sembarangan dari luar pintu.

Bergegas Xiao Zhan kembali kedepan.

"Silahkan taruh barangnya disini." Xiao Zhan.

Pria itu menaruhnya diatas timbangan biru dengan wadah stenlis berbentuk bundar. Dan selang berapa menit Xiao Zhan memberikan kertas yang ada tulisan nama orang itu dan jumlah berat.

"Berapa semuanya?"

"2 kilo, kau bisa membayarnya ketika sudah selsai."

"Kira-kira kapan?"

"Besok pagi."

"Ooo.. Tidak bisakah nanti malam?"

Xiao Zhan mengernyit. Dia berfikir apakah bisa atau tidak. Dia melihat ke luar untuk mengecek keadaan cuaca. Dia rasa tidak masalah.

"Hemm baiklah. Bisa tapi biayanya tambah."

"Tidak masalah. Ini aku bayar sekalian. Ada kelebihannya buatmu saja. Terima kasih sudah membantuku. Hehehe."

Pria itu tersenyum sedangkan Xiao Zhan bengong masih dalam pikirannya sendiri.

"Hai.." Melambai

"Oh.. Iya.. Tidak masalah kau bisa mengambilnya nanti malam."

"Tunggu.. Tapi.. Aku tidak bisa, aku harus bersiap karena malam nanti harus cepat ke bandara temanku ingin menikah. Jamnya sangat singkat. Tidak bisakah kau antar?".

Xiao Zhan semakin bingung. Dia harus bersih-bersih. Babanya sakit sementara mamanya sudah bilang jika tidak sedang di kios. Adiknyapun kembali ke asrama sekolah dan akan pulang ketika hari jum'at.

[✅]NEEDED TIME {Yizhan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang