26. Khawatir

958 117 23
                                    

Gue badmood lagi karena 5 ep akhir ilang gitu aja gak tahu knapa.. Anjir banget. Sumpah. Padhal gue nulis pakek hati banget..
Dan kalo ada yng jnggal itu ya wajar.

>>>>

Wang Yibo terbirit berlari bak dikejar anjing hutan sejauh koridor di sekolahnya. Dia terlalu khawatir dengan keadaan Xiao Zhan. Setelah Ziyi memberitahu jika Xiao Zhan berada di ruang kesehatan. Tanpa pikir panjang Wang Yibo melesat hingga tiba di depan ruangan tersebut saat ini. Tidak perduli lagi nasib ke tiga wanita di dalam gudang.

Namun saat di buka, tidak ada siapa-siapa disana. Mata Elang, lebih terlihat khawatir itu mengedar ke seluruh ruangan. Nihil, tidak ada satupun tanda ada orang dirawat.

"Bagaimana Ge? Loh? Kok sepi?"

"Dimana Xiao Zhan?" Yibo menatap tajam Ziyi.

"A-aku tidak tahu.. Tadi mereka bilang akan menunggu disini karena Xiao Zhan  demam."

"Brengsek!" Yibo merogoh ponselnya dan langsung memencet tombol hijau ketika nama Xiao Zhan terpampang di layar kaca.

Tutt

Ziyi melihat raut wajah kakaknya sangat panik. Ini kedua kalinya dia melihat kepanikan di sorot matanya. Ini bukan sifat Wang Yibo yang biasanya. Dia yakin jika kakaknya benar-benar menyayangi Xiao Zhan. Hatinya ikut merasakan sedih jadinya. Hiks.

"GeGe.. Bagaimana?"

"Tidak diangkat." Yibo masih mencoba menghubungi.

"Oh sebentar."
Kini giliran Ziyi yang merogoh ponselnya di saku roknya. Dia melihat ada banyak pesan masuk di ponselnya.

"Ya tuhan. Wang Yibo. Xiao Zhan dibawa pulang oleh mereka."

Kalimaat tersebut cukup menjadikan Yibo lari ke rumah Xiao Zhan. Eh bukan, Yibo berlari ke parkiran. Helm yang terpajang miring di spion kini sudah rapi berpindah ke tempat lain.  Yibo menyalakan motornya dan menancap gas cepat.

"Wang Yibo.. Yakkk!!! Aku ditinggal 😭"

"Hei!" Sapa Haikuan yang datang dari belakang.

"Ada apa? Dan kemana Wang Yibo pergi?"

"Dia pergi ke rumah Zhan Zhan."

"Kenapa dengan Xiao Zhan?"

"Pingsan tadi karena di jadwal piket Uks sedang diperbaiki untuk sementara aku yang memegang, tapi aku tadi sibuk bukan menghukum jalang sialan itu."

"Oh ya bener."


💛💛💛💛

Pikiran Wang Yibo sangat kacau, sekacau tugas author yang terbengkalai. Hiks.
Di sepanjang perjalanan otaknya terus mensugesti untuk cepat tiba. Bahkan lampu merah pun dia terabas. Woh Bar bar. Untung polisinya lagi sarapan.

Dan setibanya Wang Yibo langsung mengetuk pintu. Meski terburu-buru Yibo tetap mengutamakan sopan. Dia masuk ke rumah Xiao Zhan setelah seseorang membukakan pintu. Orang itu adalah Nyonya Xiao dan di ruang tengah ada Tuan Xiao atau baba-nya Xiao Zhan. Nyonya Xiao kaget karena Yibo terlihat tergopoh dan panik.

"Maaf, apa Xiao Zhan sudah sadar? Wang Yibo mendengar Xiao Zhan sakit."

Yibo langsung menanyakan keadaan Xiao Zhan. Karena tujuannya terfokus pada Xiao Zhan.

Tuan Xiao sedikit terkejut atas kedatangan tuan muda dari keluarga Wang. Dia tergagap sendiri ketika menjawabnya. Maklum saja, sekarang yang ada dihadapannya adalah putra kesayangan Tuan Wang. Saat itu jarum yang digenggamnya jatuh ke lantai.

[✅]NEEDED TIME {Yizhan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang