Pantulan bola basket mengiringi ocehan dua orang yang memiliki karakter yang sama. Sama-sama mempesona dan memiliki kengeyelan yang keras.
Yizhan mendrible buntalan coklat itu dengan lihai sambil menatap nyalang pria di depannya. "Dia milikku, kau tidak akan mendapatkannya."
"Cih! Berandalan. Jika tidak ada aku, kau tidak akan ada." Umpat yang lebih tua, ikut mendominasi permainan.
"Dan aku tidak peduli. Xiao Zhan milikku." Yizhan.
"Heuh! Dalam mimpimu."
Satu Shoot bola masuk kedalam ring dari lengan kekar Yizhan. Dia berhasil memasukan bola ke dalam ring membuat Yibo mengepalkan tangannya. Mana mungkin dia mengalah hanya dengan serangan kecil dari serigala berbulu macan ini.
🐺vs 🦁
Siang itu hawa sedikit dingin karena masuk musim gugur. Namun tidak bagi kedua insan yang sedang bertanding memperebutkan tuan putri.
Yizhan telah melepas mantel dan hanya memakai kaos singlet hitamnya. Keringat mengkilat melengkapi indahnya tubuh kekar itu.
Sementara Yibo saat itu yang hanya memakai kemeja putihnya dia sibakkan lengannya hingga setengah siku, dan mengeluarkan bajunya di luar. Fiks macam CEO kesasar.
Permainan terbilang sengit. Angka yang dicetak pun terlihat sedikit selisihnya. Berakhir pada yang lebih tua adalah pemenangnya.
Wang Yibo sudah bertekad jika tidak akan menyita waktunya lebih lama lagi untuk kembali pada Xiao Zhan. Cukup 16 tahun hukuman tersebut. Cukup sudah hatinya bersabar pada takdir yang mempermainkan mereka.
Sekarang dia harus mendapatkannya, Xiao Zhan.
"Bagaimana?" Yibo bertanya dengan sedikit sinis.
Kemenangannya dalam memasukan bola ke dalam ring basket dapat menjadi keuntungan baginya. Yizhan akui keahlian orang di depannya, tapi apa boleh buat kali ini dia boleh kalah dari singa ini. Tapi ingat sekali lagi Yizhan si serigala akan terus menjaga kelincinya.
"Baiklah. Kau boleh bertemu dengannya."
Yizhan begitu malas meladeni orang yang sudah tua ini. Satu hal yang membuat Yizhan iri. Ketampanan Wang Yibo yang melampaui dirinya. Bisa gawat jika ibunya lebih memilih Wang Yibo. Yizhan pasti disingkirkan dari sisi ibunya.
Big! No! Yizhan tidak siap kehilangan ibunya untuk kedua kalinya. Sudah cukup masa kecilnya tanpa kasih sayang ibunya. Dia tidak ingin hubungannya dengan sang ibu hancur begitu saja.
BIG NO!
One more! Mereka berdua memiliki kesamaan lain. EGOIS.
"Yizhan. Apa kau sangat membenciku?" Wang Yibo.
Yibo melihat Yizhan yang merapikan bola-bola yang terlempar karena ulahnya sendiri. Ia telah mengajak Yibo bermain di lapangan umum. Lebih tepatnya menantang Yibo bermain basket untuk mempertahankan Xiao Zhan atas Diriny. Bola itu semua adalah miliknya jadi dia merapikan semuanya sendiri. Bahkan Yibo dilarang menyentuhnya.
"Yizhan.." panggil Wang Yibo sekali lagi.
"Sangat!" hanya kesal padahal.
Akhirnya suara bariton pemuda itu terdengar setalah terdiam."Hah! Kau pasti tahu semuanya dari nyonya Xiao. Maafkan aku. Aku menyesal."
"..." Yizhan tidak sedikitpun bergemin dan sibuk menaruh bola basket kesayangannya di keranjang.
"Yizhan, Gege."
Pria imut mereka tiba. Dia membawa tiga minuman dan camilan untuk kedua orang itu."Zhan/ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅]NEEDED TIME {Yizhan}
FanfictionMy first FF Yizhan [Sequel Ku Kagumi] [BoysLove][[Yaoi/Bl] Notice: Mampir dulu gih ke Story sebelumnya. YIZHAN AREA ((SUDAH REVISI)) PUBLISH ULANG ...... Praankkkk Suara piring, gelas berceceran terdengar hingga membuat kantin yang semula ramai men...