Yuna POV
"wah ternyata cafenya bagus juga, tempatnya bagus, makanannya juga lumayan dan harganya juga sesuai dengan dompet siswa haha."
Kami baru saja keluar dari cafe yang direkomendasikan SinB, nama cafenya 'Wish'. Setelah ini kami berencana duduk di taman dan makan es krim dekat rumah (apartemen) SinB.
"iya eonni."
"oh ya kamu tau dari mana cafe itu?"
"dari temenku Kim Yewon, oh itu dia. Yewon-ah!"
"ah Eunbi-ya, kamu baru dari 'Wish'?"
"iya Yewon-ah, akhirnya aku datang juga, kamu benar tempatnya cocok buat nongkrong, kapan2 aku lebih sering kesini deh."
"lain kali kita barengan ya."
Jadi itu yang bernama Kim Yewon, SinB pernah menyebut namanya juga sebelumnya saat kami jalan bareng. Kemudian kulihat SinB menatap seseorang yang baru keluar dari mobil Mercedes Benz S-Class keluaran tahun 2019, wow mobil itu mahal banget pasti. Kenapa aku tahu jenis mobilnya? kebetulan pamanku memiliki dealer mobil, aku beberapa kali mengunjungi dealernya sambil melihat2 mobil2 yang ada disana.
SinB terus menatap wanita itu hingga dia berada dihadapan kami. Wanita itu sungguh tinggi. Aku tinggi, tapi dia bahkan lebih tinggi lagi daripadaku. Dan juga wajahnya sangat cantik, tubuhnya juga seperti model.
"ayo Yewon-ah."
"iya eonni, SinB aku masuk dulu ya."
Tapi SinB tidak merespon sama sekali dan hanya menatap wanita itu, wanita itu pun akhirnya menatap SinB juga, dan terjadilah kontes tatap menatap, eh? aku pun segera menyenggol tangan SinB untuk menyadarkannya.
"baik Yewon-ah, sampai bertemu besok di sekolah ya, selamat tinggal juga.. Sojung sunbae." kami pun pergi dengan membungkuk, SinB mengucapkan selamat tinggal dan aku hanya tersenyum kepada mereka.
'Sojung sunbae? berarti SinB mengenal wanita itu?'
"SinB-ah, kau mengenal wanita itu?"
"itu Sojung sunbae, ketua osis di sekolah kita, eonni gak tau? padahal kukira Sojung sunbae sudah sangat terkenal loh, dan dia eonninya Yewon."
"anu, aku sibuk latihan musik dan basket."
"tapi bukannya ketua klub harusnya sering bertemu dengan ketua osis ya."
"kebetulan aku baru menjadi ketua klub musik sejak kelas 2 ini, aku belum pernah langsung bertemu ketua osis, kalau harus bertemu pasti salah satu diantara kami ada yang tidak bisa datang, maka digantikan oleh wakil."
SinB mengangguk dan kami pun lanjut berjalan menuju pemberhentian bus untuk ke taman.
"hmm SinB, kalau aku perhatiin tadi, kamu seperti ada sesuatu dengan Sojung sunbae itu."
"sesuatu apa, eonni."
"ya sesuatu, soalnya tadi kalian tadi kayak lama banget saling menatap."
"ah tadi aku cuma mikirin sesuatu eonni, makanya gak sadar kalau keliatan natap lama Sojung sunbae."
"tapi-"
"gak ada apa2 kok eonni, eonni gak perlu pikirin."
"baiklah."
Sepertinya benar2 ada sesuatu, tapi aku tidak ingin memaksa SinB.
"eonni itu busnya udah datang, ayo naik."
Setelah naik bus, SinB memulai berbicara banyak mengenai kegiatannya di klub penyiaran, aku pun mendengarkan sambil sesekali tertawa kecil melihat dia yang sangat bersemangat seperti anak kecil. Jantungku pun berdetak cepat setiap melihat dia seperti ini, ah SinB, kenapa kamu bikin hatiku seperti ini.
(TAMAN DEKAT RUMAH SINB)
Di taman pun kami terus bercerita sampai es krim yang kami beli 2 jam yang lalu sudah habis, sungguh waktu terasa cepat jika bersamanya.
Aku ingin menyatakan perasaanku padanya, tapi aku takut ini terlalu cepat, tapi kalau aku tidak mengatakannya dengan cepat, sepertinya aku akan didahului yang lain. Tak tahu kenapa, sejak bertemu Sojung sunbae itu perasaanku tidak enak, apakah SinB menyukainya? atau hanya perasaanku belaka.
"jadi eonni, ada yang eonni suka?"
"eoh?"
"yang eonni suka, Yuna eonni tak pernah berbicara tentang pacar atau orang yang eonni suka padaku, aku berpikir bahwa kita sudah cukup dekat dan eonni sudah dapat bercerita tentang hal2 pribadi seperti itu padaku."
"ah itu... ada, aku sudah yakin dengan perasaanku tapi sepertinya dia tidak menyukaiku seperti itu." balasku sambil menggaruk belakang kepalaku menandakan aku gugup.
"siapa eonni? apa eonni sudah menyatakan perasaan eonni kepadanya?"
"belum kok."
"lalu kenapa yakin dia tidak akan membalas perasaan eonni? menurutku eonni adalah pacar yang ideal banget, cantik, memiliki suara yang indah, jago olahraga juga, aku yakin banyak kok yang jatuh cinta sama eonni."
"haha jangan begitu, aku tidak seideal itu, aku ceroboh dan buruk dalam mengikuti petunjuk arah, dan aku tau dia tidak menyukaiku karena sepertinya dia menyukai orang lain."
"ah begitu, semangat eonni, kalau memang jodoh pasti tidak akan kemana."
"iya SinB-ya, kalo kamu? kisah cinta kamu gimana."
"aku... cuma pernah pacaran sekali eonni, tapi aku bahkan tidak tahu apakah itu cinta atau hanya sekedar perasaan bahagia karena aku tidak sendiri. Dia... kami merasa tidak cocok dan akhirnya putus. Sampai sekarang aku tidak pernah lagi berhubungan dengannya."
Aku melihat ekspresi yang lain dari SinB saat menceritakan hal itu.
"tidak apa2 SinB-ya, pasti nanti kamu akan menemukan yang lebih baik."
"hehe iya eonni, semoga ya."
"kamu... sekarang apakah kamu menaruh perasaan kepada seseorang?"
SinB diam beberapa saat tapi semburat ke pink2an muncul di pipinya, namun tiba2 wajahnya berubah dingin.
"tidak ada eonni, aku saat ini lebih ingin fokus untuk belajar. Eonni sudah malam, kita pulang yuk, nanti eonni kemalaman banget pulangnya."
Dia menyimpan sesuatu lagi.
"ayo."
Aku pun menawarkan diri untuk mengantar SinB ke depan gedung apartemennya, awalnya dia menolak karena takut aku pulang kemalaman dan dicari orang rumah, namun aku meyakinkannya, akhirnya dia mau aku antar.
"sudah sampai disini eonni, rumahku ada di lantai 6 no 3, aku naik sendiri aja, eonni pulang aja, nanti makin kemalaman."
"baiklah, kamu sepertinya semangat banget ngusir aku."
"bukan gitu eonni, udah jam 9 loh, jam 10 keatas daerah sini banyak orang jahat, nanti eonni kenapa2 kan akunya bingung, lain kali eonni boleh mampir kok."
"haha ok deh, lain kali aku mampir ya, kamu masuk aja."
"enggak, aku pengen ngelihat eonni pergi."
"tapi aku pengen ngelihat waktu kamu masuk."
"issh yaudah aku masuk ya, eonni hati2 di jalan, annyeong~"
"annyeong~"
Kami saling melambaikan tangan sampai aku melihat tubuh SinB menghilang dibalik tembok (author: pintunya kan dari kaca, gak mungkin hilang dibalik kaca donk wkwk)
Aku kembali ke rumah dengan senyuman, namun senyumanku seketika menghilang tergantikan oleh sekelebat skenario yang muncul di otakku tentang kemungkinan SinB suka sama Sojung sunbae. Ah~ Choi Yuna jangan pikirin dulu, benar kata SinB, kalau jodoh pasti gak akan kemana.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Face is Pretty Like an Apple
FanficHwang Eunbi, tipikal anak sekolah yang memiliki senior yang disukai dan orang yang menyukainya. Bagaimana kelanjutannya, silahkan tekan 'read'☺️. FF pertama author mohon ★ dan komentarnya ^^ SEMUA ISI CERITA HANYA FIKSI BELAKA DAN HANYA HIBURAN SEMA...