18

308 29 4
                                    

Sojung POV

Sesaat setelah mendaratkan bokongnya di kursi penumpang, SinB langsung tertidur. Aku melajukan mobil ke arah rumahnya sambil sesekali meliriknya. Tiba2 dia terbangun.

"eng? kok goyang2? aku ada di dalam kereta api?" kemudian dia menirukan suara kereta api. Hahaha menggemaskan sekali dia. Kira2 5 menit lagi kami sampai di rumahnya.

"Sojung eonni? eonni cantik?"

"iya SinB-ya." pipiku memerah.

"kita mau kemana yaaa?" sepertinya dia masih mabuk, cara bicaranya aneh.

"aku akan mengantarmu ke rumahmu."

"eonni jangan antar ke rumah, nanti TtinB dimarahin eomma uwu atut." tuhkan, SinB yang sadar gak akan mau aegyo wkwk.

"kenapa emang?"

"kayaknya TtinB mabuk, nanti TtinB diomelin, ucing (pusing) nih kepala."

"ah ya udah, terus kamu mau kemana?" dia tidak menjawab.

"SinB, Sin-" malah tidur nih bocah.

Aku melihat rumah SinB tinggal beberapa meter lagi. Ku parkir mobilku di kanan jalan dan menatap SinB. Sepertinya dia juga kelelahan. Ku sibak helaian rambut yang menutupi wajahnya. Cantik.

Sekarang aku bingung mau membawanya kemana. Akhirnya kubawa ke apartemenku saja. Apartemenku bukanlah apartemen yang dulu, aku dan Yewon sudah pindah ke apartemen yang lebih besar, jaraknya cukup jauh dari rumah SinB, kira2 1 setengah jam.

Sesampainya di basement gedung apartemen, ku gendong SinB di punggungku, agak kesusahan emang memposisikannya, tapi aku berhasil juga, fyuhh. Aku membawanya masuk ke apartemenku di lantai 15 gedung ini, lantai 15 adalah lantai tertinggi.

Sebenarnya di apartemenku ada 4 kamar yaitu kamarku, kamar Yewon dan 2 kamar kosong lainnya. Kamar kosong tersebut, salah satunya adalah kantorku dan satunya lagi adalah gudang, tidak mungkin aku meletakkan(?) SinB disana. Yewon juga pasti sudah tidur, aku tidak tega membangunkannya agar SinB bisa tidur disitu. Akhirnya ku bawa SinB ke kamarku, ku lepas heelsnya dan perhiasan yang menempel di tubuhnya agar dia lebih nyaman, tapi bajunya ku biarkan seperti itu, besok dia malah kaget lagi bajunya tiba2 berubah. Ku tarik selimut menutupi tubuhnya.

Sungguh sebenarnya aku sangat lelah, tapi entah kenapa, karena aku tau SinB ada di tempat tidurku di kamarku, aku merasa hatiku sedang berpesta pora karena bahagia. Ternyata aku benar2 masih mencintainya. Aku segera membersihkan diriku di kamar mandi yang ada di kamarku, ku lihat wajahku di cermin yang kelihatan sangat menyedihkan karena kelelahan. Setelah itu aku memutuskan untuk tidur di sofa di kamarku, sofa ini cukup nyaman seperti tempat tidur, jadi punggungku tidak begitu sakit besok pagi. Kalau aku tidur bersama SinB, aku merasa aku sudah membuatnya berselingkuh dari Yuna, jadi lebih baik seperti ini. Ku tatap dia dari posisiku.

'mimpi yang indah... jagiya.'

(BESOK PAGI)

Aku terbangun dengan suara ketukan di pintu kamarku dan diikuti suara Yewon yang memanggil namaku.

"Sojung eonni... Sojung eonni..." ku buka pintu kamarku.

"kenapa Yewon-ah."

"eonni ka- eonni belum siap2 kerja?"

"aku sepertinya tidak kerja hari ini, aku.." aku melihat ke dalam kamarku sebentar.

"...tidak enak badan, sepertinya kemaren aku lumayan banyak minum."

Your Face is Pretty Like an AppleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang