Pamit

158 17 2
                                    

Tunggu, tunggu! Iya tunggu dulu. Mau nanya, serius nanya. Tidak curhat ya, tapi yang tau nama aslinya ini tolong komen. Masa aku cari di pinterest, tulisannya Bagaskara saking nempelnya. Nama dia siapa ya? Aku lupa huhu:"

------Warning: Sedikit kasar!Happy reading:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
Warning: Sedikit kasar!
Happy reading:)

Jangan lupa bahagia

Saat kehilangan yang dikejar, semua akan kembali. Bintang kembali menjadi Bintang yang semula, ia mulai mengikuti olimpiade lagi. Bintang memang salah jika ia bilang Amanda mengambil Zabir, karena Zabir tak pernah dimilikinya. Tapi Bintang tak salah jika ia bilang, Amanda mengambil Yuli. Gadis itu perlahan menjauhi Bintang hanya karena pesan anonim yang bukan Bintang pelakunya.

"Aku akan ada di dekatmu Bintang!" Suara Rio berusaha menenangkannya. Setidaknya Bintang masih punya beberapa orang untuk tetap bertahan.

"Terimakasih, bagaimana Zabir?" Tanya Bintang, gadis itu seakan kehilangan hal berarti.

"Masih bersama Amanda. Tanpa Zabir tahu semua itu hanya jebakan!" Ucap Rio pelan, ia takut Bintang terluka.

"Ke kantin?" Ajak Bintang. Ia mengerti Rio merasa tak enak membahas Amanda dan Zabir.

Mereka berjalan bersama seperti dua pasangan, dibelakang mereka ada Joko yang memang selalu jadi pengawal Bintang. Padahal pria itu lebih tua dari Bintang.

Zabir menatap ke arah tiga orang yang memasuki kantin. Ia tersenyum singkat melihat kedekatan Bintang dan Rio, sejujurnya Zabir saat ini tak suka pada Rio.

Bintang, gadis itu mulai berhias. Ia mempoles bibirnya sedikit lip balm. Bintang juga makin sering tersenyum, untuk menutupi lukanya.

"Liatin apa Bir? Gitu banget sih. Cemburu? Lo kan udah milih masuk ke dalam mulut buaya!" Ucap Azka menyindir. Ia tak betah satu meja dengan Amanda, tapi Azka juga tak ingin meninggalkan Zabir. Suatu saat Zabir akan sangat membutuhkannya.

Sementara Yuli, perlahan ia tersadar akan posisi Bintang yang digeser Amanda. Yuli juga merasa tak enak sudah bersikap buruk pada Bintang.

"Guys, guyss. Balik ke sini dulu semuanya!!" Joko menaikkan satu kakinya ke atas kursi. Ia berteriak menyuruh semua murid mengarahnya. "Lihatlah dua orang di depan gw, Bintang dan Rio. Pasangan baru SMA Eilder!"

Semua murid bersorak, kecuali satu meja. Meja Zabir dan teman-temannya. Zabir berdiri mendekati mereka. "Penghianat lo Yo!" Ucapnya tanpa menatap Bintang.

Zabir kacau, sangat kacau. Ia berulang kali memukuli tiang basket yang tak punya salah. Bola basket juga dilemparnya keras, sehingga terjadi kebocoran.

(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang