Burung-burung Kertas

141 16 2
                                    

Ini bukan cerita, hanya sebagian dari banyaknya burung-burung kertas yang dibuat Zabir untuk menemani malammu. Agar kau tahu curahan hati Zabir:v

-Ragaku
Apa kabar, semesta?
Aku menemukannya, gadis itu
Ibuku memilihnya, kenapa?
Jangan tanyakan padaku
Aku juga tak tahu.
Pertanyaan yang selalu ia ulang
"Kau sudah mencintaiku?"
Kenapa tak jawab iya?
Aku belum siap berjanji
Bagiku cinta itu menemani
Tapi ragaku masih ragu
Kuharap dia bisa merubah raguku
Semesta, aku tak curhat padamu
Jangan kau curi Bintangku, kau itu sudah punya banyak.

-Senja
Kau tak baca pesanku
Aku mengoleksinya saja
Karena memang
untuk dinikmati sendiri
Senja, seberuntung apa dia?
Bibir indah itu, mengucap tulus namanya.
Seberapa bagus Senja dariku?
Uh, sudah pasti
Aku juaranya

-Kopi sudut
Hari ini aku tak kemana-mana
Masih duduk dengan seteguk kopi bubuk
Aku benci candaan, karena sejatinya
Cinta berawal dari canda yang berubah candu
Pertukaran huruf akhir juga semengerikan itu, ternyata.
Saat senyum ulah manusia lain, hatiku bergemuruh. Apa cemburu?

-Aku bukan bunglon
Kurasa tiap orang pernah berada dalam situasi berbeda
Ingin romantis tapi masih kasar
Aku ingin berebut pada langit
Aku iri pada NASA yang tak bosan memandang bintang
Tapi aku punya keunggulan,
Bintang paling bercahaya kusembunyi di balik sudut rumahku

Pada sebuah kotak kecil, beragam warna origami Zabir satukan membentuk burung-burung kertas. Selembar sticky note ia gantung sebagai pintu pembuka, bertuliskan

-Untuk dikirim ke Semesta-
Dari Zabir, hanya untuk Bintang.

(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang