SABIANCA : 03

6.4K 598 160
                                    

"Diantara gue, Erlang, dan Juna cuman gue loh yang ngrestuin lo sama Djenar."

Gasendra, Alden, Erlang, dan Arjuna sengaja membolos. Tempat persembunyian mereka adalah kantin. Bukan sembunyi lagi tapi terang-terangan. Walaupun guru-guru tahu tapi tidak berani menegur. Karena keberadaan Gasendra.

"Terus?" tanya Gasendra membakar ujung rokok menggunakan pematik kemudian melempar pematik ke Erlang.

"Lo nggak mau ngrestuin gue sama Thea juga?"

Gasendra sontak memutar bola matanya. Cowok bertato di sekujur tangan kanan yang bernama Zhu Alden Pradipta itu memang naksir dengan Thea. Gasendra sebagai kakak sepupu Thea harus digunakan sebaik-baiknya oleh Alden. Seperti ketika Erlang dan Arjuna secara terang-terangan tidak merestui hubungan Gasendra dan Djenar, Alden justru memberi restu. Agar nantinya Gasendra mungkin akan luluh.

"Enggak," jawab Gasendra santai.

Erlang dan Arjuna serempak menoyor Alden. "Makanya jangan bohong."

"Gue nggak bohong anjir," balas Alden mengerti apa maksud dua cowok itu. "Lagian Gasendra dan Djenar itu cocok banget."

"Gasendra cocoknya sama Faresta," ucap Erlang.

"Guys please. Gue sama Faresta itu cuman sahabat. Nggak lebih."

"Kalau lebih gimana?" tanya Arjuna.

"Nggak akan," jawab Gasendra datar.

"Tapi lo suka kan sama dia?" todong Erlang.

"Lo apain sih Lang. Gasendra itu sukanya sama Djenar. Kan mereka udah pacaran," balas Alden.

"Diam lo Den!" Arjuna membekap mulut Alden tetapi tangan Arjuna malah dijilat Alden.

"Bajingan!" umpat Arjuna mengelap tangannya di seragam Alden. "Ternodai tangan gue."

"First kiss gue tuh," ujar Alden mengedipkan matanya sebelah.

"First kiss, your head."

Gasendra menggeleng-geleng melihat tingkah absurd sahabatnya. Kemudian menoleh ke kanan dan menemukan Erlang yang menatapnya intens.

"Jangan-jangan lo yang suka sama gue lagi," ujar Gasendra.

Erlang menoyor Gasendra tak terima. "Lo pikir gue gay? Gue udah punya Jachinta dan target gue juga banyak."

"Halah relationship prik aja bangga," cibir Alden.

Erlang memang sudah memiliki pacar. Yaitu Jachinta. Namun, Erlang itu playboy. Walaupun punya pacar tapi tetap jalan sana-sini sama cewek lain selain Jachinta. Dan bukan satu orang saja. Kadang sehari bisa tiga kali dengan cewek berbeda-beda.

"Daripada lo udah tahu kalau beda tetap aja ngejar. Itu lo saking gobloknya atau emang nggak laku?" balas Erlang pada Alden.

"Kurang ajar bajingan lo!" umpat Alden mengacungkan jari tengah.

"Makanya sini-sini gue kenalin sama cewek-cewek gue. Mau yang mana? Cantik, putih mulus, sexy, tete gede, semuanya lengkap. Tinggal milih. Ya gini lah nasib orang ganteng dan anak tunggal kaya raya lagi," ujar Erlang menepuk dada.

SABIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang