Kebun Binatang

2.6K 282 51
                                    

SELAMAT MALAM MINGGU❤
DAN,

SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------

"Ndaa..... Hikss... Hiksss..." Seorang balita kecil berumur empat tahun, memeluk Kaki Bunda nya yang menggantung di Sofa.

"Kenapa Sayang? Kok nangis? " Ujar Resya lembut sembari menarik sang Anak kepangkuan nya.

"Ayah..." Rengek Anak itu sembari bersembunyi di Dada Bunda nya.

"Ayah sebentar lagi pulang Sayang, Sabar ya?  Liat itu, Abang aja asik bermain. Nillo gak mau ikut main sama Abang sembari menunggu ayah pulang? " Resya menunjuk buah hati nya Yang Pertama, Millo tampak asik dengan beberapa mainan mobil-mobilan nya Dan Es Krim di tangan nya. Anak nya Yang satu itu tampak cuek saja ketika melihat adik nya menangis, bahkan cenderung tak peduli.

Nillo menggeleng kuat di pelukan Bunda nya. Resya tersenyum kecil sembari memeluk hangat Putra kecil nya, Kenapa mesti sifat Zillo terturun kepada Kedua Anak nya dengan terpisah? Millo dengan sikap cuek Dan dingin nya, Lalu Nillo dengan sikap cengeng Dan manja nya. Meskipun tampak wajah kedua nya mirip dengan sang Bunda, tapi ternyata Sang Ayah tak mau kalah sehingga menurunkan sifat nya pada kedua Anak nya.

Belum lagi dengan Nillo Yang sangat manja kepada Kedua Orang Tua nya. Apalagi dengan Zillo, Anak Bungsu nya itu akan menangis ketika merindukan ayah nya yang bahkan hanya bekerja Dan pulang di sore hari. Millo Dan Nillo terbiasa di manja oleh Zillo Dan Resya sedari Bayi, Mereke berdua tak ingin ketinggalan peran penting dalam memberikan perhatian Dan kasih sayang pada kedua putra mereka.

"Abang..." Panggil Resya pada Millo yang masih asik dengan dunia nya.

"Saya, Nda..." Laki-laki cilik itu langsung berjalan kearah Bunda nya. Di balik sikap nya yang tampak selalu datar dan santai, Bocah cilik ini sangat menurut pada Bunda nya.

Millo duduk di sebelah Bunda nya, lalu memutar bola mata nya ketika melihat Kembaran nya yang menangis manja di rengkuhan Sang bunda.

"Kata Ayah, Anak laki-laki gak boleh cengeng! " Ucap Millo seraya menarik sang Adik agar melepas dekapan nya dengan Bunda nya.

"Nillo gak cengeng! Nillo cuma kangen Ayah."Bantah Bocah Cilik itu.

"Sudah-sudah jangan bertengkar. Ayo Kita ke dapur, Bunda tadi membuat Pudding Jelly untuk Kalian." Tengah Resya lalu meraih dua lembar Tissue di meja.

"Anak Bunda, makan Es krim sampai celemotan." Ujar Resya dengan senyum kecil nya saat membersihkan noda Es krim di sudut bibir Millo.

"Bunda..." Rengek Millo. Jarang-jarang Putra kecil nya yang ini mau merengek pada nya.

"Iya, Sayang."Jawab Resya lembut.

Sih cilik berdiri lalu memeluk Leher Bunda nya. "Millo Sayang Bunda." Ucap nya sembari mengecup pipi kanan Bunda nya.

"Abang gak boleh cium-cium Bunda nya Nillo! " Sih cilik satu lagi berusaha menepikan tangan sang kembaran yang masih bertaut di leher Bunda nya.

"Kenapa? Bunda Kamu kan Bunda Aku juga! " Lawan Millo. Resya menghela nafas, Si Kembar ini seperti Ayah nya. Mereka bertiga sama-sama Posesif pada Resya.

"Sudah-sudah, Ayo ke dapur."

"Yeyyy... Asik, Mamam Puding..."Seru Nillo girang di pelukan Bunda nya.

"Nillo turun ya? Jalan bareng Abang aja." Suruh Resya lembut, Namun Anak nya yang satu itu menggeleng.

"Bunda gak bisa gendong dua-dua, Sayang." Resya memberi pengertian, namun sih Bungsu tetap tak ingin permintaan nya di ganggu gugat.

One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang