Mengapa?

2.3K 276 48
                                    

SABTU MALAM, APA KABAR? JANGAN JADI SIDERS YA♥ AKU BERUSAHA NULIS SEBAIK MUNGKIN LHO UNTUK KALIAN, GAK BERAT KOK CUMA PENCET TOMBLO BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH.

HEHEHE, ENJOY AND,

SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------

Sudah sebulan berlalu semenjak Mereka pulang dari Korea Selatan dan peristiwa Zillo sakit, Kini Resya tengah menahan kantuk nya sembari menunggu Sang Suami yang Akhir-akhir ini menjadi sering pulang hingga larut.

Padahal dulu, Jika sudah jam empat sore, Zillo langsung bergegas untuk pulang. Sekarang, entah lah.

Lelaki itu bilang, kerjaan nya sangat menumpuk karena pembuatan cabang Rumah Sakit baru Di daerah Bandung. 

Resya menutup mulut nya karena menguap menahan kantuk, Di lihat nya jam di dinding sudah menunjukan pukul sebelas malam. Resya sangat Khawatir terjadi apa-apa sama Zillo.

Cklek.

Pintu utama terbuka membuat kepala Resya langsung memutar untuk melihat. Resya berjalan cepat ketika tahu bahwa itu Zillo, Suami nya sangat terlihat berantakan.

Kemeja Zillo terlihat banyak lipatan kusut, Simpul Dasi nya sudah terbuka, rambut nya teracak-acak berantakan, dan wajah nya terlihat sangat layu.

Resya mengambil alih tas kerja Zillo lalu menggenggam tangan Suami nya lembut. "Aku Khawatir sama Kamu. Pasti capek banget, ya? "

Zillo mengangguk kecil sembari menghembuskan nafas Yang terdengar lelah.

"Gak usah mandi, udah malam, nanti Kamu sakit lagi. Ganti baju aja, ya?" Ucap Resya seraya menuntun Zillo ke Kamar Mereka.

"Anak-anak, Udah tidur? " Tanya Zillo pelan saat melintasi Kamar Kembar.

"Udah dari jam sembilan." Jawab Resya seraya membuka handle pintu.

Beberapa hari ini, Ia hanya berinteraksi dengan Anak nya ketika pagi hari saat ingin beraktivitas. Malam nya, Ia hanya berjumpa dengan wajah lelap Anak nya.

Resya menyuruh Zillo duduk di tepi ranjang, Lalu Dia sendiri berjalan ke arah almari untuk mencari piyama Zillo. Ketika dapat, Ia kembali lagi menghampiri Suami nya yang setia menundukan kepala.

"Ini baju nya, Kamu udah makan malam belum? "

Zillo menggeleng membuat Resya menghela nafas kesal.

"Aku ambil makan, Kamu ganti baju ya? " Zillo lagi-lahi hanya membalas nya dengan anggukan saja.

Di Kamar mandi, setelah berpakaian Zillo menatap pantulan wajah nya sendiri dari cermin besar. Ia meremas rambut nya kesal karena emosi yang tidak bisa di salurkan. Wajah nya tampak sangat layu, meskipun sudah Zillo cuci bersih.

"Argghh.... Gue harus, apa?!!" Pekik nya sembaAri memukul kepala nya beberapa kali.

Ia semakin Emosi saat setetes cairan jatuh ke lantai. Butuh hampir satu jam, hingga Akhirnya kembali Ke kamar.

Mata nya menyendu ketika melihat Istri nya sedang memejamkan mata di Sofa sembari memangku nampan makanan nya.

Tangan nya mengusap lembut Pipi Resya, hingga sang empuh merasa terusik.

"Sudah selesai? Ayo, sini aku suapin." Ucap Wanita nya saat membuka mata.

"Aku makan sendiri aja, Kamu tidur sana." Suruh Zillo namun ditolak keras oleh Resya.

One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang