GAK SEMPAT REVISI, KALO ADA TYPO TOLONG TANDAIN YA, GUYS🙏🙂
JANGAN EMOSI, KALEM, SEBELUM. BACA MINUM AIR PUTIH BANYAK-BANYAK DULU.
OKEY?
SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------Semakin hari, Resya semakin mendiamkan Zillo. Sih Lelaki terus berbicara, namun tidak di tanggapi.
Yang di diamkan tersakiti, yang mendiamkan lebih tersakiti.
Sebenarnya, Resya sudah tak tahan. Tapi, Ego Zillo terlalu tinggi sampai tak ingin menjelaskan semua nya.
Hari ini, walau Mereka tengah perang dingin, Resya tetap ingin membawakan makan siang untuk Zillo. Ia memasak makanan kedua kesukaan Zillo, Sup Ayam dan sambal kecap. Resya pergi ke Rumah Sakit sebelum menjemput Anak nya pulang les.
Di lorong Rumah Sakit, tak sedikit yang menegurnya ramah, dan tentu dibalas sama oleh Resya.
Ketika Ia sampai di depan pintu ruangan Zillo, Ia pun langsung membuka pintu itu.
Cklek
Resya mencengkeran erat rantang makanan nya, saat melihat Cindy ingin menyuapkan makanan pada Zillo.
Hei! Ini tugas Resya, tidak ada yang boleh menggantikan nya.
Tampak wajah Zillo terkejut, begitu juga dengan Cindy yang langsung menurunkan makanan nya.
Tapi, Resya bukan lah Wanita gegabah yang akan menjatuhkan makanan dan menampar Pipi Wanita yang di dekat Suami nya.
Dengan wajah datar, dan langkah santai, Resya menghampiri Kedua nya. Tentu saja, Cindy langsung mundur dan menunduk.
"Kamu gak suka makan luaran kan? Jadi, Kenapa sekarang? " Resya tertawa singkat. Ini awal ucapan nya berbicara dengan Zillo
"Engg--"
Resya memotong ucapan Zillo, "Makan masakan Aku, Dan Aku tunggu pulang. Kita selesaikan semua." Ucap Resya membuat Zillo mati kutu dan mematung.
"Untuk Kamu, jangan sok jadi pahlawan. Semua ini tugas Saya, tidak perlu Kamu ikut campur. Keluar! " Ucapan pedas Resya membuat Cindy keluar ketakutan.
"Gak perlu pulang cepat, selesaikan tugas Kamu. Aku akan tetap nunggu Kamu di rumah." Ujar Resya sebelum pergi.
Wanita ini tak sedikit pun memberi point Zillo untuk berbicara. Mungkin tidak sopan, tapi Ia sudah tidak tahan dengan semua ini.
Zillo terduduk di kursi kebesaran nya dengan lesuh. Ia bahkan tidak konsenterasi bekerja karena masalag ini, Ucapan Resya benar-benar membuat Zillo takut akan keputusan Perempuan itu.
Kalau saja tidak ada pertemuan dengan pegawai Rumah Sakit, Mungkin Zillo sudah akan berlari mengejar Resya.
Melirik rantang makanan dari Resya juga membuat hati Zillo terenyuh. Meskipun tengah mendiamkan Zillo, Resya sekalipun tak pernah meninggalkan tugas nya. Semua kebutuhan Zillo selalu disiapkan nya, walau tanpa bumbu manis disetiap kegiatan nya.
Sementara Resya, Ia merenungkan apa yang akan terjadi di dalam Mobil.
"Non, maaf jika Bapak ikut campur. Masalah dalam rumah tangga itu adalah hal biasa, Tapi jangan sesekali gegabah menyelesaikan nya. Cinta akan lebih kuat kalau diberi Cobaan Percaya lah Non, Bapak bisa melihat Cinta yang besar dari Den Zillo untuk Keluarga nya." Ucap Pak Deden hati-hati ketika melihat Resya menangis dari kaca mobil.
Resya mengangguk sembari menghapus air mata nya.
"Makasih, Pak. Saya tahu kok, Makanya Saya mencoba sabar." Jawab Resya dengan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]
RomanceSEQUEL "ZILLO" Tentang Cinta Pertama yang tak pernah usai, tak mau terbagi, tak mau di lupakan, dan tak mau di tinggalkan. || Di sarankan untuk membaca ZILLO terlebih dahulu, biar dapat feel kebucinan nya❤