SELAMAT BERMALAM MINGGU❤
DAN,SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------Seorang Wanita yang bangun tepat jam lima pagi, selalu saja terbangun rutin seperti ada alarm tersembunyi untuk nya. Tak butuh jam weaker, Kokokan Ayam, atau kicauan burung Dan lain nya.
Mata nya memang sudah terbuka penuh. Tapi tubuh nya tak dapat di gerakkan karena di timpah oleh beban besar di Kaki Dan perut nya. Selalu saja seperti ini, sudah berkali-kali Resya mengingatkan Zillo agar tetap berada di posisi nya agar tidak membahayakan Anak nya yang menjadi tidur di pinggir kasur dan hanya di sanggah oleh sebuah guling. Memang sungguh sulit berbicara pada Lelaki yang selalu beralaskan tidak nyenyak jika tidak memeluk nya.
"Sayang, ngapain gerak-gerak?" Suara Serak Zillo yang berbisik terdengar.
"Awas dulu, Aku mau bangun."Jawab Resya seraya berusaha melepas tautan tangan Zillo di perut nya.
"Masih pagi juga." Keluh Zillo sembari mengeratkan pelukan nya.
"Aku mau masak lho. Inget, ini hari senin." Kata Resya lembut,mengusap pipi Zillo.
Terdengar suara decakan sebal dari Zillo. Meskipun begitu, Lelaki itu masih enggan membuka mata nya.
"Lepas, Ya? "
"Morning Kiss, dulu." Zillo sudah memanyun kan bibir nya dengan mata terpejam. Dengan gemas Resya menyentil bibir itu dengan jari tangan nya.
Cup.
Resya mengecup nya sebentar, dengan bonus kecupan di kening Zillo. Entah mengapa, itu adalah area terfavorit nya saat mengecup Zillo.
"Sudah? " Zillo mengangguk kecil dengan senyuman nya, lalu melepaskan pelukan posesif nya.
Setelah berhasil turun dari ranjang, Resya menghampiri sisi kiri Kasur tempat Nillo tertidur nyenyak.
Resya membetul kan selimut kedua Anak nya, serta guling penyangga tubuh Nillo. Kemudian, masing-masing dari Mereka mendapat kecupan di kening oleh Resya. Setelah nya, Wanita itu melangkah ke kamar mandi sebelum pergi ke dapur.
"Pagi,Bi Sum." Sapa Resya seraya menjepit rambut sebahu nya dengan jepitan rambut.
"Eh, Pagi Non." Jawab Bi Sum dengan senyuman nya.
Ucapan tentang Mempekerjakan Asisten Rumah tangga hanya sampai Resya melahirkan di hapus oleh Zillo. Lelaki itu tetap mempertahankan Pak Deden dan Bi Sum, setelah melihat bagaimana Resya kewalahan Mengurus Si Kembar sendirian. Jadi mana mungkin Sanggup jika harus membersihkan rumah lagi kan? Pak Deden pun di tugaskan untuk mengantarkan Resya kemana pun Wanita itu pergi, yang pasti dengan seizinnya.
"Ayo, Kita masak." Ujar Resya semangat.
Selanjutnya, Kedua Wanita itu pun berkutat dengan bumbu serta alat dapur. Ketika sudah selesai menata Makanan nya, Resya pun bergegas ke Kamar untuk membangunkan Ketiga Panggeran nya.
"Good Morning, Waktu bangun." Ujar Resya sembari menggeser kain gorden sehingga menampilkan langit cerah yang sudah membiru.
Sih Kembar sudah menggeliat terusik, namun sang Ayah malah nengeratkan pelukan nya pada guling.
Resya menggeleng kecil,lalu merangkak naik ke ranjang sehingga berada di posisi tengah Kedua Anak nya. "Ayo, Bangun. Millo dan Nillo harus Sekolah, Sayang." Ucap nya Lembut seraya mendekatkan wajah mencium kedua nya agar terusik terus.
"Bundaaa..." Sapa Kedua nya kompak sembari mengucek mata. Millo dan Nillo pun memeluk Leher Bunda nya meminta pertolongan untuk duduk.
"Ayo, pindah ke kamar Kalian." Resya turun dari ranjang dan mengambil sandal Kedua Anak nya. Kemudian Kedua nya pergi meninggalkan Zillo yang sehari-hari nya memang begitu. Dasar, Ayah Muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]
RomanceSEQUEL "ZILLO" Tentang Cinta Pertama yang tak pernah usai, tak mau terbagi, tak mau di lupakan, dan tak mau di tinggalkan. || Di sarankan untuk membaca ZILLO terlebih dahulu, biar dapat feel kebucinan nya❤