Inikah, Akhirnya?

3.2K 302 99
                                    

Playlist: NCT 127_ No Longer🥀☔

AKU MENDALAMI SUASANA, SAMPAI NANGIS DI PART-PART TERAKHIR SAMBIL DENGERIN LAGU INI 😭

BTW,

SELAMAT MEMBACA💚💙
-------------------------------------------------------------

Sebagaimana Hari Libur akhir pekan biasa nya, Kini Zillo mengajak Keluarga kecil nya untuk Ke Pantai di tengah menghitung Tiga hari lagi Ia akan melakukan Operasi.

Kalau boleh mengeluh, Maka Zillo akan berkata bahwa Sakit nya amat menyiksa. Tapi, Demi ketenangan dan kebahagian Keluarga nya, Zillo mencoba untuk menahan semua nya sendiri. Dengan terkadang bohong pada Resya, di tengah mimisan nya yang semakin sering, dan Denyut kepala nya yang semakin terasa menyakitkan.

Melihat Sih Kembar dan Istri nya bermain air di pesisir pantai, Sakit Zillo sedikit menghilang. Tadi nya, Dia ikut andil bermain air, tapi entah mengapa sakit kepala nya kambuh lagi. Jadi, Zillo memilih untuk beristirahat sejenak, duduk di atas pasir sembari menonton Keluarga kecil nya.

Tampak Millo datang menghampiri nya, Zillo memasang ekspresi setenang mungkin di depan Anak nya. "Ayah, mau es kelapa." Kata bocah itu.

"Mau es kelapa?" Tanya Zillo, dan di angguki oleh Millo.

"Yaudah, Ayo beli."

Zillo berdiri dan menggandeng tangan Millo, lalu berjalan bersama menuju Warung es kelapa.

"Es kelapa nya empat, Pak." Pesan Zillo.

"Oke. Bentar nya, Mas."Zillo mengangguk lalu mengajak Millo untuk duduk di bangku yang tersedia.

"Ayah, Sakit?" Tanya Millo saat melihat wajah pucat Ayah nya.

Zillo tersentak sebentar, sebelum merubah Eksepsinya kembali tenang.

Zillo menggeleng, "Enggak kok." Dia tersenyum palsu, demi meyakinkan Anak sulung nya.

"Kata nya gak boleh bohong, Tapi Ayah bohong." Sih Millo menunjukan wajah sedih nya, membuat hati Zillo terenyuh.

"Ayah, gak papa kok." Kata nya dengan nada sedikit gugup.

"Ini mas, pesanan nya." Untung nya, Penjual Es kelapa muda itu datang hingga mengalihkan pembicaraan Mereka.

"Abang sini bentar ya, Ayah ngantar ini dulu ke Adek sama Bunda." Millo hanya mengangguk sembari menatap langkah Ayah nya sendu.

Millo adalah Anak yang tampak nya cuek dengan sekitar, Tapi Dia sungguh perasa yang hebat. Dan, Millo merasa Ayah nya sedang tidak baik-baik saja.

"Ayo!" Ajakan Zillo membuyarkan Lamunan bocah cilik yang sebentar lagi akan berusia genap lima tahun itu.

"Abang! Tadi, Adek bikin Istana pasir sama Bunda." Kata Nillo menyambut Saudara Kembar nya.

"Dimana?" Tanya Millo kebingungan.

Nillo tersenyum ceria sembari menggeser tubuh nya. "Tadaaaa..." Ia mempersembahkan Istana pasir buatan nya dengan Sang Bunda.

"Wahhh, Keren banget. Gak asik, Abang Gak di ajakin buatnya." Millo cemberut di ujung ucapan nya.

"Nanti habis Es kelapa nya, Kita buat yang baru Sama-sama."Kata Nillo berhasil membuat Millo tersenyum.

"Oke!" Kedua Bocah itu pun menikmati Es kelapa nya sembari memperhatikan Orang-orang Dewasa yang sedang menaiki Banana Boat.

Meninggalkan cerita Dua bocah kembar itu, Kini beralih pada Kedua Orang Tua nya. Tidak, tepat nya Sih Orang yang berperan sebagai Bunda dari Dua Anak tersebut terlihat tengah memperhatikan wajah Suami nya Intens.

One And Only || Sequel Zillo [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang