Kata orang, melupakan masa lalu itu tidaklah sesulit yang dibayangkan. Tapi bagiku, masa lalu itu seperti bayangan. Susah, susah sekali untuk dihindari, bahkan dilupakan
12 tahun lalu
“Sah!”
"Syarin benci dokter Azzam!"
Teriakan itu membuat semua orang yang ada di dalam masjid memandang terkejut. Pasalnya, di pintu masuk, berdiri sesosok anak kecil--sekitaran usia 13 tahun.
Berdiri dengan wanita berumur di sampingnya.
"Syarin sayang, pulang ya. Ayo pulang, jangan seperti ini." bisik Syasya--ibunya.
Syarin kecil menggeleng, masih dengan air mata yang keluar semakin deras. Tak terkecuali pengantin pria yang berdiri mematung ditempatnya.
Azzam, dia Azzam.
"Sya." suara itu mengalun sangat lirih, kala melihat putri kecilnya menangis karena ulahnya.
"Syarin." ucapnya lengkap.
Kedua kaki Azzam sulit untuk digerakkan, seolah dia takut melangkah mendekati sang anak, takut amarah anaknya semakin berkobar.
"Mas Azzam, maaf."
Azzam terdiam, tidak berniat merespon ucapan wanita yang saat ini sudah resmi menjadi istrinya.
Ya Allah, apalagi ini.
Suara bisikan dari para tamu terdengar dengan jelas, kecuali tamu yang hadir dan berbahagia kerena pernikahan ini, lain dengan sahabat dan kerabat--yang malah berduka atas semua ini.
Tak terkecuali Zizah dan Hafiz yang turut menghadiri pernikahan mantan adik iparnya sendiri.
"Syarin benci dokter. Syarin benci sama dokter Azzam, dokter Azzam jahat!" teriak Syarin sekali lagi.
Syasya, wanita itu tidak tahu harus berbuat apa untuk menenangkan putrinya. Selain hatinya yang saat ini sedang hancur, hati putrinya lah yang lebih hancur.
Harus kehilangan sosok ayah di usianya yang masih terbilang kecil.
"Syarin ayo pulang nak, ayo sayang pulang." ajak Syasya, tangis wanita itu mulai terdengar menyayat hati.
Dua wanita--ibu dan anak yang berdiri dengan keadaan menyedihkan di depan pintu masuk, sukses mencuri perhatian semua orang.
Ini semua salah, Syasya tidak mau jika harus seperti ini. Terlihat hancur di depan orang yang dia cintai.
"Mama, Syarin benci sama dokter Azzam." ucap Syarin dengan suara lirih.
"Ente yang kuat ya, percaya semua bakalan baik-baik aja. Masalah Syarin, percayakan dia sama Syasya, wanita itu pasti bisa mengatasi anaknya." ucap Rizky memberi sahabatnya semangat.
Melihat Azzam yang sangat rapuh, Rizky sendiri juga semakin tidak tega dengan pria itu. Mengalami kejadian yang--diluar pemikiran, dan harus kehilangan keluarga kecilnya dalam sekejap.
20 tahun usahanya menjaga keluarga kecilnya, hanyalah sia-sia saat dirinya harus berpisah dan membuat semua orang sakit hati karena itu. Terutama putrinya, Syarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta 2
RomanceTeringat perkataan mama, bila memaafkan adalah sifat orang mulia. Mungkinkah begitu? Ah--memiliki hubungan yang buruk dengan ayah adalah sesuatu yang menyakitkan, tapi mau bagaimana lagi. Andai, andai peristiwa buruk itu tidak pernah terjadi, mungki...