Update lagi ahay 'v' pengen babat terus sampe S2 :v
Tes..
Suara gemericik air menginterupsi pendengarannya. Melangkah perlahan, mencari tempat untuk berpulang.
Terjebak di dimensi ruangan putih tanpa batas, hanya beralaskan sebalut gaun putih anggun yang membungkus tubuhnya.
Tatapan datar, namun tersirat penuh makna disana. Berkesah sendiri. "Ini ada dimana?" Pikirnya menatap sekeliling.
Langkah terhenti, begitu melihat sosok perempuan cantik dengan gaun yang sangat indah, tengah berdiri dibawah pohon sakura yang sedang bermekaran.
Sadar akan kehadirannya, lantas wanita cantik itu menatap seraya tersenyum. "Selamat datang." nada lembut itu mengalun, dengan dinamis yang terus mengulang- dan diulang. Terpana keindahan dan pesona yang telah dipancarkan wanita cantik tersebut.
Melangkah menghampiri [Name], di usapnya surai coklat yang hampir senada dengan wanita cantik tersebut, "tak kusangka kau mirip dengan sahabatku."
[Name] diam tak bergeming, menikmati setiap perlakuan wanita cantik itu padanya, ia merasa de javu. "Aku tak tau kenapa mereka selalu melenceng dari peraturan yang sudah ada,"
Ia sama sekali tak mengerti apa yang wanita itu ucapkan, ia hanya mampu diam terus menerus tanpa tau maksud dari semua ini.
Wanita cantik tersebut memeluknya, kehangatan yang sangat tak asing saat ia rasakan, "kuharap kau menjadi apa yang aku harapkan dimasa depan nanti."
"Jadi, selamat tidur
Putriku."
Selepas mengatakan itu, samar-samar wanita tersebut hilang. Rasa kantuk yang hebat melandanya, ia menutup mata membiarkan badanya terhuyung dengan sendirinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Menatap bingkai kelabu disana, maniknya menangkap sosok serupa dirinya yang tengah di penuhi perban. Luka di sekujur tubuhnya, kembali terbuka meninggalkan rasa nyeri yang kentara.
"Anoo, tolong jelaskan kenapa tubuhku bisa dipenuhi luka seperti ini?" [Name] menatap dua eksistensi yang tengah menunduk tak berani memberikan penjelasan yang tepat untuknya.
Gerlad tak berani menjawab, ia menyikut Sella seolah memberitahu bahwa ia yang harus menjelaskan.
Sella memutar bola mata jengah,
Ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. "Pengecut, tolol, dan bodoh." desis Sella pelan, membuat Gerlad tertohok mendengarnya.Lantas Gerlad buru-buru menutup telinga [Name], tak ingin kepolosannya ternoda, ia menatap tajam Sella. "Kalau ingin mengumpat perhatikan dulu, bodoh!"
"Kau sadar diri, sialan!" Sella membantah, dengan segera menarik [Name] kepelukannya, lalu menatap balik tajam Gerald. "Dasar pedo, tahu umur!"
"Iri bilang teman. " -Gerlad.
[Name] speechless melihat keduanya, "dari tadi aku bertanya, lho." ucap [Name] tenang.
Wanita bersurai golden tersebut tersenyum kikuk, "baiklah k-kami akan bercerita."
.
.
.
.
.Beberapa jam yang lalu saat pertandingan Crown Game dimulai...
Tepat saat dimana Baam sudah menaiki singgasana, para peserta mencoba merebut mahkota yang dilempar oleh Khun. Beberapa dari mereka rela menyerang tim sendiri hanya demi mendapatkan mahkota palsu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny |Tower Of God Fanfiction|
FanfictionTak pernah terpikir kan saat ia mendaki menara ini. Bingung, Risau, memilih eksistensi yang mau di sisinya. Rasa penasaranpun kian meluap, terjalnya disetiap lantai, beribu rintangan lika-liku yang di lewati, berusaha mencari jawaban atas keingin ta...