Jangan lupa untuk memutar lagu yang ada di atas ya^^
Hepi riding:^
========================
Selesai memeras point Lunetta hanya untuk membeli banyak risol disana. [Name] merasakan tubuhnya lemas dari tadi. Heran, padahal ia sudah makan risol sebanyak 2 piring, dengan satu piring berisi 50 risol.
Lunetta menatap [Name] yang sedang mengelus perut buncitnya karena kekenyangan, "Udah berapa bulan kandungannya, nona?"
[Name] sontak melihat perutnya yang buncit. "Oh udah 5 bulan."
Keduanya tertawa, membawa aura yang bahagia. Siapapun yang melihatnya maka mereka menganggapnya seperti adik kakak yang manis. Terlepas dari candaan itu semua [Name] dan Lunetta segera beranjak menghampiri Sella dan Gerald.
Gerald dan Sella tersenyum ketika melihat Lunetta yang menggandeng [Name] layaknya akan kecil, seolah tak ingin kemana-mana, Lunetta tersenyum saat [Name] menceritakan dengan raut wajah bahagia bagaimana dirinya sangat puas menampar Rachel saat itu.
"Ayo, mari kita mencari rumah dulu di sini." setelah melihat-lihat kesana-kemari dilantai ini, Sella mengajak rekannya untuk membeli rumah yang akan dihuni sama-sama.
[Name] hanya mengangguk tersenyum, seketika ia teringat sesuatu bahwa Gerald memiliki hutang penjelasan padanya.
"Tuan Gerald, kau punya hutang penjelasan padaku."
Gerald menatap gadis yang berdiri disampingnya. "Aku akan menjelaskannya jika kita sudah mempunyai tempat naungan nona." Segera tangan kekar Gerald menggandeng gadis itu.
Sella menatap tajam tangan Gerald, yang di tatap hanya diam-diam melirik Sella.
Lunetta swetdrop melihat kedua Guardian ini, sadar situsasinya sedikit errr berubah. Lunetta pun bersuara memecah keheningan. "Ayo kita beli rumah!"
"Tapi, Jangan yang mahal." Cicit Luneta diakhir perkataannya.
Tentu [Name] yang mendengarnya terkekeh kecil, sementara Sella dan Gerlad hanya diam tersenyum.
"Miskin." Celetuk Gerald, perempatan imajiner muncul di kepala Lunetta.
[Name] segera menyuruh Lunetta untuk membuat pocket nya dalam mode tampak. Gadis bermanik [e/c] itu menyeringai, dan berkata, "simsalabim!"
Dan waw! Poin di pocket Lunetta yang semula 15.678 poin kini menjadi 100.897.654 poin. Lunetta menganga lebar, menatap [Name] yang mengerling jahil.
"Anjir, Nona [Name] nge-cheat!mmmm!!" pekik Sella yang dibungkam mulutnya oleh [Name].
"Shhhh! Jangan beritahu siapapun!" Gemas [Name] seraya menyuruh Sella untuk menutup mulutnya.
Gerald tak peduli mau nonanya curang atau tidak yang penting— "ayo kita beli rumah mewah!!!" Seru Gerald senang.
Lunetta mengangguk senang, "ayo kita beli camilan yang banyak juga!"
.
.
.
Setelah selesai melakukan transasksi untuk membeli rumah mewah sesuai permintaan Gerald. Kini mereka berempat membawa banyak sekali kantung berukuran jumbo berisi cemilan macam-macam. Selesai berkemas, Mereka mulai memilih kamar masing-masing.[Name] terlebih dulu tidur dikamarnya. Ia memilih untuk sedikit tenang sejenak karena pusing yang dideritanya belum sembuh. Badannya pun juga ikut merasakan kaku dan nyeri. Ia tak bisa memejamkan matanya. Terlebih lagi, ia bingung dan tak tau harus melakukan apa sekarang.
Menghela nafas lelah, sekelebat peristiwa tadi benar-benar membuatnya merasa bersalah. Kira-kira bagaimana keadaan Khun sekarang?
Entah kenapa dirinya jadi kepikiran dengan pria bersurai babyblue tersebut. Mengingat perlakuannya dulu itu cukup membuat hatinya berdesir hangat, bahkan jantungnya berdetak kencang dikala ia bersama si pria biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny |Tower Of God Fanfiction|
FanfictionTak pernah terpikir kan saat ia mendaki menara ini. Bingung, Risau, memilih eksistensi yang mau di sisinya. Rasa penasaranpun kian meluap, terjalnya disetiap lantai, beribu rintangan lika-liku yang di lewati, berusaha mencari jawaban atas keingin ta...