»» Season 2 ¦ Chapter 7

852 181 93
                                    

Kudu diputar lagu yang ada di atas:D
Biar feelnya dapet walau dikit.

========================

Chapter 7 , Season 2
just leave it, I'm still here

Di singgasana. Seorang pria dengan wajah rupawan nan tegas, rambut sekuning cerah cahaya. Tengah duduk termenung ditemani salah satu temannya. Khun Edahn.

"Yang mulia Zahard. Bagaimana? apa kau puas dengan ketamakkan mu sekarang??" Zahard mendecih, menatap tajam salah satu spesies buaya darat yang merupakan teman seperjuangannya. Edahn menyeringai, sindiran kecil nan halus kini tepat sasaran.

Zahard masih diam termenung. Tak mempedulikan Edahn yang sibuk mengoceh tentang tamak dirinya.

Beberapa ratus tahun yang lalu. Seorang gadis yang dicintainya kini telah memiliki orang lain. Bahkan sudah mempunyai anak, yang sama sekali dirinya tak tau dimana keberadaan anak itu.

Zahard menunduk, sekilas percakapan dirinya dengan Headon beberapa tahun silam menggema pikirannya.

"Ada seorang gadis irregular yang memasuki menara ini."

Awalnya Zahard memikirkan bahwa percakapan ini sama sekali tak ada menariknya. Buang-buang waktu.

Headon menunjukan wajah [Name]. Membuat Zahard sedikit terkejut, karena wajah gadis itu mirip dengan Arlene— cinta pertamanya.

"Siapa dia??!"

Sejak saat itu, Zahard membaca semua data tentang gadis itu dan terus-terusan memata-matai [Name]. Bahkan ia sempat menyuruh Edahn untuk menghalang gadis itu untuk pergi dari menara ini.

Zahard akan menunggunya di lantai 40 nanti. Tentu saja, untuk membawa gadis itu sebagai obat rindunya kepada Arlene. Mungkin— keberadaan gadis itu disisinya, maka ia bisa melupakan Arlene.

Bagaimanapun Zahard tak akan melewatkan kesempatan ini.

Edahn duduk seraya meminum anggur kesukaanya. Dengan sekali teguk, satu botol wine berperisa anggur itu tandas sudah. Tak cukup, Edahn meminum wine dua botol sekaligus saking tamaknya.

Lihatlah, disini siapa yang paling tamak sekarang. Sudah beristri banyak, anak sudah membanjiri dan bertebaran di menara, dan si Edahn brengsek itu sama sekali tak peduli dengan semuanya.

Masa bodo, dirinya juga tak peduli dengan temannya yang satu ini.

●●●

.
.
.
.

"[NAME]!!"

Khun melompat kedalam air demi menyelamatkan [Name]. Berenang ke dalam lautan, mencari sosok gadisnya.

Menyelam hampir kedalam dasar lautan. Khun menemukan [Name] tak sadarkan diri disana. Dengan segera Khun berenang ke arah gadis itu. Mendekapnya erat dan membawanya ke atas permukaan.

Ia panik dan terus saja menepuk pipi [Name] yang mulai mendingin. Khun penuh harap agar gadis itu membuka matanya.

"[Name]!! Bangun!!! Buka matamu!! Lihat aku hei!!"

Khun menggenggam tangan [Name] erat, air matanya membendung dipelupuk, siap tumpah begitu semua yang ia lakukan tak mendapatkan respon dari [Name].

Ia mendekap [Name] erat, berusaha menahan tangis yang meluap. Kenapa, kenapa bisa menjadi seperti ini? Baru kemarin ia telah mengatakan bahwa ia akan melindungi dan menjaga [Name].

Our Destiny |Tower Of God Fanfiction|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang