Kana tersenyum malu dan menganggukkan kepalanya.
"Papa, terima kasih untuk semuanya.. Papa tahukan kalau aku akan selalu menjadi anak papa.."
"Tentu Mew... tentu saja kamu anak papa.. kalau papa tidak menganggapmu sebagai anak papa, buat apa papa susah-susah mencari tahu keberadaan Kana 4 tahun terakhir ini?"
Kami terkejut dan saling memandang.
"Setelah kalian menikah, Nattarin meminta papa untuk mengadopsi Kana dan membantunya dalam segala hal. Sampai kejadian malam itu terjadi, Nattarin tidak pernah berhenti bercerita tentang Kana.
Bahkan saat sesi terapinya terakhir kali, dia meminta papa untuk mencari Kana, tapi papa tidak melakukannya karena papa masih memikirkan kondisi Nattarin saat itu. Setelah Nattarin meninggal dunia, Ohm memberikan surat wasiat Nattarin kepadaku, dan papa berkata pada Ohm jangan bicarakan apa-apa dengan Mew, sampai papa berhasil menemukan Kana."
Kami mendengarkan cerita papa sambil menunggu makanan yang telah dipesan oleh papa.
"Papa sempat kehilangan jejak Kana 2 tahun lalu saat Kana menyelesaikan studinya di Oxford. Sampai akhirnya salah satu rekan papa di Amsterdam memberitahukan bahwa sempat ada mahasiswa pascasarjana yang sedang melakukan penelitian di perusahaannya. Papa berangkat ke Belanda dan menemukan Kana disana.
Papa mengikuti perkembangan Kana selama 1 tahun terakhir, sampai Kana kembali ke Phuket. Setelah papa memastikan bahwa Kana tidak akan pergi kemana-mana lagi, baru papa bertemu denganmu Mew."
"Pa, maaf karena aku..."
"Sudah Mew... kita semua merasakan kebahagiaan.... Jaga Kana dengan baik Mew, karena Kana telah menjadi anak papa jauh sebelum papa bertemu dengannya. Nattarin sangat mengagumi dan menyayangi Kana, setiap bertemu dengan papa hanya Mew dan Kana saja yang menjadi pokok pembicaraan Nattarin."
"Terima kasih pa..." kataku dan aku menggenggam tangan Kana.
"Kana, semua asset kepemilikan Nattarin telah berpindah tangan atas namamu. Hotel ini dan 1 Hotel di Perancis yang semula milik Nattarin, kini menjadi milikmu. Nattarin yang menyiapkan 2 hotel ini agar dapat kalian kelola dengan baik."
"Papa, maaf kana tidak bisa menerimanya...setelah menikah, Kana tidak ingin bekerja dikantor, Kana hanya akan dirumah mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus kak Mew pa.."
"Kana tidak perlu bekerja dikantor.. Mew yang akan mengerjakan semuanya, Mew sudah sangat handal dibidang perhotelan.."
Pembicaraan kami terhenti karena makanan telah sampai dimeja kami dan kami berbincang ringan sambil makan malam.
Kana meletakkan kepalanya diatas dadaku, aku memainkan jemarinya dan kami menikmati malam ini dengan lebih mengenal satu sama lain. Aku merasa Kana adalah orang yang sangat mengerti aku, apa yang aku pikirkan ternyata sesuai dengan apa yang ada didalam pikiran Kana. Tanpa terasa, kami tertidur setelah melakukan hubungan intim sebanyak 3 kali (lagi).
Kami berjalan-jalan menikmati tempat-tempat wisata di Kyoto, mencoba beberapa makanan yang dijual ditoko-toko dipinggir jalan dan menikmati pemandangan yang ada. Wajah Kana terlihat sangat cantik walau dia tidak menggunakan make up, hanya sunblok dan bedak ringan yang dia kenakan saat kita akan berjalan-jalan mengunjungi tempat wisata di Kyoto.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta padamu lagi...
Fanfiction"Ayah bisa melihat langit biru Mew, luas dan tak ada ujungnya. Ayah hanya ingin hatimu seluas langit Mew, tapi tetap memiliki ujung agar Ayah dan Ibu bisa mendekati hatimu." Sambil menepuk pundakku, Ayah berlalu keluar dari ruanganku. ------- "Tuan...