"Nyonya Kana, ada yang ingin saya sampaikan..."
Aku melihat Isabel mendekati dan berbicara dengan Kana dan kemudian Kana berjalan mendekati tempat dudukku bekerja.
"Honey, boleh aku berbicara dengan Isabel di ruang meeting lantai 7?"
"Pakai ruang meeting lantai 9 sayang, ruangan yang biasa aku gunakan untuk rapat darurat. Isabel, gunakan lantai 9, kamu tahu apa yang harus kamu siapkan disana bukan?"
"Baik tuan Mew, saya akan menyiapkan ruang meeting lantai 9."
Isabel menundukkan kepalanya, kemudian keluar dari ruanganku.
"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan Isabel sayang?"
"Honey, ingat kejadian di Swiss? Sepertinya aku dan Isabel mendapatkan sedikit infromasi tambahan."
"Apa aku boleh bergabung?"
"Sementara ini tidak honey, aku masih mencari tahu bersama Isabel. Aku tahu pekerjaanmu sedang menumpuk karena tambahan Hotel di Kyoto."
"Baiklah, aku percaya padamu. Jika membutuhkan bantuan, hubungi Ohm atau Dean."
"Aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan bantuan honey...."
Kana mencium bibirku dan berlalu dari ruanganku. Aku hanya tersenyum melihat perubahan sikap Kana yang semula malu-malu, sekarang sudah berani menggodaku.
Drrttdd..... dttdrrrrdd....
Mew: Ya Boat....
Boat: kak Mew, May mendapatkan telepon lagi dengan suara Ayah..
Mew: Dimana May sekarang?
Boat: Ada dirumah kak Mew, bersama bibi Som.
Mew: Baiklah aku pulang.
Setelah menutup teleponnya, aku menuju lantai 9 dan melalui intercom aku menghubungi ruangan meetingku.
Isabel mengangkat teleponku dan aku memberitahukan bahwa aku dan Kana harus segera kembali kerumah.
Tak berapa lama, pintu ruang meeting terbuka dan aku melihat Kana keluar dari ruangan itu mendekatiku.
"Ada apa Honey?"
"Mari kita pulang, May sedang histeris.. Isabel, kamu ke rumahku dan ajaklah Dean. Kita bahas disana."
Aku menggandeng tangan Kana menuju mobil dan aku meminta Paman Aa untuk emngantarkan kami kembali kerumah. Paman Aa adalah supir pribadiku yang tidak setiap saat bekerja untukku, karena aku tidak ingin paman Aa terlalu lelah mengikuti kegiatanku sehari-hari. Aku hanya memintanya stand by di kantor setiap hari.
Dalam perjalanan, aku mendengar bunyi suara telepon dari handphone Kana, Kana melihat kearahku dan aku mengangguk. Kana mengangkat teleponnya..
Kana: Halo..
Paman Baron: Apa yang kamu perkirakan dan sampaikan tadi, sepertinya benar 100%. Tapi pastikan suamimu menjauh dari hal ini. Agar kita semua bisa mencapat tujuan kita.
Kana: sorry to say paman, tapi telepon ini aku speaker, jadi dia mendengarnya... maaf paman..
Paman Baron: ee halo Mew
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta padamu lagi...
Fanfiction"Ayah bisa melihat langit biru Mew, luas dan tak ada ujungnya. Ayah hanya ingin hatimu seluas langit Mew, tapi tetap memiliki ujung agar Ayah dan Ibu bisa mendekati hatimu." Sambil menepuk pundakku, Ayah berlalu keluar dari ruanganku. ------- "Tuan...