Kana memelukku dan mengusap air mataku.
"Papa menemukan Kana setelah mendapat telepon dari seseorang di rumah sakit. Papa memintaku untuk menemui mereka di rumah sakit. Hatiku hancur saat itu, melihat kondisi Nattarin semua badannya penuh dengan bekas gigitan dan pukulan...
Kata dokter, bayi kami kuat, sehingga kejadian itu tidak berdampak pada bayi kami. Aku sangat bersyukur akan hal itu. Tapi tidak dengan Nattarin...
Nattarin menggantung dirinya di kamarnya dirumah papa dengan membawa bayi yang masih didalam kandungan..
Aku berencana mengajaknya makan malam bersama, sesampainya aku dirumah, aku tidak langsung menuju kekamar, tapi aku menyiapkan makan malam untuk kami berdua dengan papa. Papa sangat mencintai Nattarin, jadi aku dan papa berusaha membuat Nattarin kembali ceria seperti dulu lagi.
Saat semua meja, makanan sudah siap, papa menyuruhku untuk kekamar memanggil Nattarin. Aku naik ke lantai dua menuju kamar dengan bahagia, tapi saat aku membuka kamar... aku menemukan Nattarin sudah tidak bernyawa, dengan tali yang berada di lehernya.. dia membawa bayi kami yang masih di dalam kandungan.
Aku berteriak sampai papa menyusulku ke kamar. Papa pingsan dan seisi rumah yang mendengar teriakanku berdatangan ke kamar Nattarin. Saat ambulance datang dan pihak kepolisian datang untuk mengecek cctv yang berada dikamar Nattarin, polisi menyatakan bahwa kejadian itu murni bunuh diri.
Kamar Nattarin dipasang cctv oleh papa, agar mudah menganalisa perkembangan kejiwaan Nattarin. Sejak kejadian itu, Nattarin tidak mau berbicara denganku, dia selalu berbicara dengan papa dan papa akan menyampaikan padaku.
Aku tinggal bersama mereka setelah Nattarin keluar dari Rumah Sakit walau beda kamar, tapi setiap pagi atau sepulang kerja aku sempatkan untuk melihatnya..."
"Maafkan Kana kak Mew.... Seharusnya Kana.."
"Tidak apa-apa sayang, sayang juga harus tahu kejadian yang sebenarnya..."
Kami terdiam... aku masih berusaha mengatur diriku agar melupakan kejadian yang lalu, tapi rupanya aku membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa kembali bersikap biasa.
"Sayang... aku baru ingat... bagaimana kamu bisa lari dari gudang itu? Bukankah disana banyak orang?"
"Kak Mew.... Kana bisa bela diri kak.... Dan Isabel ternyata juga jago bela diri, jadi mudah bagi kami untuk bekerja sama.."
Aku berkaca-kaca melihat Kana...
"Oh Tuhan.... Sayang... hal baru apa lagi yang akan membuatku jatuh cinta padamu berkali-kali..." Aku menciumi bibirnya tak henti-henti.. sehingga Kana tidak bisa menjawab pertanyaanku.
"Sayang... bolehkah kita melakukannya?"
"Kak Mew tidak bosan?"
"Kenapa harus bosan... apa Kana bosan denganku?"
"Bagaimana aku bisa bosan dengan kak Mew... Kak Mew selalu membuatku terbang melayang berkali-kali..."
Tanpa basa-basi aku mulai mencumbunya, desahan dan suara erangan kami memenuhi seisi kamar. Aku mulai menyukai gerakan, desahan baru yang Kana keluarkan... Kana gadis lugu yang selalu dibanggakan Thorn, ternyata bisa membuatku menjadi liar dan Kana bisa mengimbangi keliaranku dalam hal berhubungan intim. Kami melakukannya lagi dan lagi... sepertinya tenaga ku dan Kana tidak pernah habis untuk urusan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta padamu lagi...
Fanfiction"Ayah bisa melihat langit biru Mew, luas dan tak ada ujungnya. Ayah hanya ingin hatimu seluas langit Mew, tapi tetap memiliki ujung agar Ayah dan Ibu bisa mendekati hatimu." Sambil menepuk pundakku, Ayah berlalu keluar dari ruanganku. ------- "Tuan...