14

816 119 3
                                    

Naruto menghabiskan waktu selama hampir tiga puluh menit untuk mendengarkan ocehan Sasuke sambil memikirkan kesalahan yang dia perbuat sore tadi.

Kesalahan yang membuat Naruto over thinking selarut ini adalah perkara celana dalam. Bukan, ini bukan sesuatu yang berkaitan dengan adegan dewasa. Kejadian itu terjadi saat Naruto menjemur celana dalamnya di balkon. Angin bertiup kencang, membawa celana dalam oranye super menyilaukan ke balkon tetangga. Si tetangga datang, menyerahkan celana dalam milik Naruto yang dijepitnya dengan ujung jari kepada Sasuke, sambil berkata kalau ia tak menduga seorang pengusaha sukses memiliki selera celana dalam yang aneh.

Mereka pun bertengkar. Sasuke yang tak terima nama baiknya dilecehkan karena Naruto pun pergi dari apartemen dengan emosi meluap-luap. Ia pulang ke apartemen saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam, dengan wajah datar yang terlihat kelelahan dan pipi bersemu merah. Saske yang sangat mabuk pun masuk ke kamar Naruto, terus mengoceh tentang betapa malunya dia karena peristiwa celana dalam tersebut.

"Kau tahu? Tetanggaku yang satu itu sangat mengagumiku ... dia bilang dia selalu mengingatkan anak laki-lakinya agar menjadikanku panutan hidup, tapi lihat ... lihat apa yang kau perbuat pada nama baikku."

"BERISIK!!!" Naruto membentak Sasuke yang tidur di karpet seperti mayat dengan mulut terus berbicara. "Kenapa kau jadi cerewet begini, hah? Kau seperti sedang kerasukan."

"Jadi, kau berpikir aku tidak bisa banyak bicara, hah?" Sasuke memaksakan diri untuk duduk dengan gerakan seperti zombi. "Dengar, bocah ... kau bukan satu-satunya makhluk yang boleh banyak bicara---"

"Lalu, kau menganggap dirimu hebat? Kau bahkan baru berani banyak bicara saat mabuk ... pengecut sialan. " Naruto mendudukkan diri, lalu menendang lutut Sasuke dari atas kasur. "Dasar orang tua super menyusahkan. Pergi tidur sana!"

"Kau senang sekali mengajakku bertengkar, hn?"

"Apa katamu? Kau yang sering membuatku marah terlebih dahulu, ya!"

"Kapan aku membuatmu marah terlebih dahulu?" Sasuke menatap Naruto sambil mengernyitkan dahi. "Seingatku ... kau selalu marah karena aku menegurmu saat kau salah ... kupikir kau sendiri yang membuat dirimu marah."

"Kau berharap aku takkan marah kalau ada orang asing yang selalu ikut campur dengan urusan pribadiku?" Naruto beranjak dari kasur, lalu berdiri di depan Sasuke. Kakinya kembali menendang lutut Sasuke. "Pergi sana! Aku mengantuk."

Naruto hendak pergi membuka pintu kamar untuk menyeret Sasuke keluar, tetapi langkahnya tertahan saat Sasuke malah memeluk betisnya.

"Apa lagi, bedebah gila?!"

"Kau tak penasaran kenapa aku suka ikut campur dengan urusan pribadimu?"

Naruto menelengkan kepala, bingung dengan pertanyaan Sasuke. Ia baru akan bertanya ketika tangan Sasuke menarik tangannya, membuat Naruto oleng dan jatuh ke tubuh Sasuke yang sudah berbaring lagi. Laki-laki mabuk itu pun tersenyum miring, lalu sedetik kemudian, bibir Sasuke pun menyapa bibir Naruto.

●-●-●-●-●-●

a/n: AISH APA-APAAN INI DASAR BEDEBAH GILA (a la Naruto)

ngebutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang