6

1.4K 180 2
                                    

Apakah sebelumnya Sasuke pernah bertemu dengan ketiga temannya?

Naruto masih tak habis pikir dengan perlakuan Sasuke tadi pagi. Kiba tidak ribut dan heboh seperti biasa. Hinata tak melakukan hal ceroboh seperti memecahkan gelas atau sejenisnya. Bahkan seingat Naruto, Gaara tidak melayangkan tatapan membunuh ke arah Sasuke, seperti yang biasa dilakukannya pada orang asing. Hari ini mereka bertiga secara kompak tidak menyusahkan.

"Siapa dia sehingga ingin mengatur hidupku?" Naruto bertanya pada angin, kemudian tertawa sinis.

Orang asing itu tak tahu sama sekali tentang ketiga sahabatnya. Sahabat pertama dalam hidup Naruto. Orang-orang penting yang turut berperan serta dalam kehidupan Naruto.

Inuzuka Kiba, anak dari seorang anggota kepolisian di daerah mereka. Pertama kali Naruto bertemu dengan anak itu adalah di hari pertama Naruto masuk ke sekolah dasar. Bocah Uzumaki yang tidak disukai anak-anak karena terlalu nakal itu dijauhi, tak ada yang ingin bermain bersama dia. Kiba, anak dengan karakter yang sangat mirip dengan Naruto, adalah satu-satunya teman sekelas Naruto yang mau berbicara dengannya---walaupun dia ingat, saat itu Kiba menyebutnya pengecut karena tak berani memukul anak yang sengaja mendorongnya di perosotan. Mereka berdua sering saling mengejek satu sama lain, tetapi hal itulah yang membuat mereka dekat hingga sekarang.

Hyuuga Hinata, anak seorang pengusaha dari luar kota. Menyadari bahwa dia 'dibuang' oleh ayahnya lantaran tak bisa memenuhi standar sang ayah, Hinata kecil yang kehilangan kepercayaan diri pun membangun tembok tinggi dalam kehidupan sosialnya di sekolah dasar. Menundukkan kepala tiap bertemu teman-teman sekelas, tak berbicara dengan siapa pun, selalu duduk menyendiri di ayunan, Hinata benar-benar menunjukkan pada dunia kecilnya bahwa dia tak ingin bersahabat dengan siapa-siapa. Hingga suatu ketika, ketika Uzumaki Naruto datang dan memuji pemandangan pantai yang Hinata gambar pada selembar kertas putih, Hinata pun memutuskan untuk terus mengekori Naruto ke mana pun bocah ceria itu pergi.

Beda lagi dengan Gaara. Mereka pertama kali bertemu di rumah sakit. Saat itu, Naruto pergi ke rumah sakit bersama Kushina karena pilek yang dialami hampir dua minggu, sedangkan Gaara pergi ke sana untuk meminta pertanggungjawaban anak dari salah satu dokter di rumah sakit tersebut karena sudah merobek lengan boneka beruangnya. Mendapati Gaara hampir memukuli si penyebab robeknya lengan boneka beruang, Naruto segera menghentikan anak yang penuh amarah itu, membawa Gaara bertemu dengan Kushina dan meminta tolong sang ibu untuk menjahitkan lengan boneka milik Gaara. Setelah kejadian itu, bocah yang rambutnya senada dengan milik Naruto dulu itu pun menjadi teman Naruto---di antara mereka bertiga, Gaara adalah teman paling pertama milik Naruto.

Sejak kecil, mereka saling melindungi dan saling membutuhkan. Tentu saja ada beberapa kali mereka bertengkar hebat, tetapi tak pernah sekali pun mereka memutuskan untuk saling menjauhi. Bocah-bocah itu saling menyayangi satu sama lain, sejak masih sering mandi bersama hingga ketiga bocah lelaki sudah berani bertaruh uang demi menebak ukuran bra Hinata---oh, jangan sampai Hinata tahu tentang ini.

Lalu, Uchiha Sasuke, orang tua sialan yang bahkan baru ditemuinya lima kali, berani memperlakukan teman-temannya seperti itu?

"BERENGSEK!!!" Naruto meluapkan amarahnya dengan berteriak sekencang mungkin. "AKU AKAN MENJADI CANGGUNG DENGAN MEREKA KARENA KEJADIAN TADI, DAN ITU SEMUA KARENA ULAHMU, UCHIHA SASUKE SIALAN!!!"

Naruto terlalu bersemangat berteriak di trotoar, mengabaikan orang-orang yang jelas-jelas melayangkan pandangan terganggu ke arahnya. Naruto bahkan tak sadar kalau sedari tadi ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.

"Kenapa tak berani meneriakiku seperti itu saat kita bertemu di kantor tadi?"

Bocah yang memanggul ransel itu berbalik dengan kilat, lalu berbalik lagi ke depan dengan panik. Naruto yang terlalu malu telah bersiap untuk lari, tetapi Sasuke segera menarik kerah belakang bajunya. Anak itu gagal melarikan diri.

"Lepaskan, sialan!" Naruto menggerutu sambil meremas pergelangan Sasume dengan kuat. "Lepas! Lepaskan aku! Tolooong!!! Orang ini ingin menculikku!!!"

Beberapa pasang mata memandang Sasuke dengan tatapan menghakimi, tetapi Sasuke segera meminta maaf. "Tukang kebunku memang sedikit gila hari ini karena aku terlambat memberinya upah."

"T-tukang kebun?" Naruto mengerjapkan mata, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Hei, orang tua. Berani-beraninya kau---"

"Ayo bicara di mobil."

Sasuke segera menyeret Naruto, berjalan cepat ke arah mobil yang terparkir jauh di belakang mereka.

ngebutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang